Minggu, 18 Mei 2025

Temuan TBC di Jatim Capai 23.310 Kasus pada Triwulan I, Dinkes Masifkan Screening

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Faridha Cahyani Kasi Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Jatim saat memimpin rakor penanganan TBC di Surabaya, Selasa (22/4/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Temuan penyakit Tuberkulosis (TBC) yang menjangkit masyarakat Jawa Timur mencapai 23.310 kasus atau 20 persen di Triwulan I 2025. Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes) Jatim akan lebih memasifkan screening kesehatan agar TBC lebih banyak ditemukan.

Faridha Cahyani Kasi Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Jatim menjelaskan, semakin banyak penyakit TBC ditemukan maka masyarakat yang terjangkit bisa segera diobati. Sehingga angka TBC bisa ditekan.

“Jadi memang TBC ini banyak aspek ya, kita mulai dari penemuan, kemudian inisiasi pengobatan, dari pengobatannya sendiri, kemudian investigasi kontak sampai terapi pencegahan tuberkulosis ya,” ujar Faridha ditemui suarasurabaya.net di Kantor Dinkes Jatim, Selasa (22/4/2025).

Untuk meningkatkan temuan TBC, Dinkes Jatim menggunakan aplikasi E-TIBI yang bisa diakses di laman website Dinkes Jatim. Cara kerja aplikasi tersebut memungkinkan masyarakat melakukan screening secara mandiri.

Faridha mengatakan, hasil screening itu dapat menentukan apakah seseorang perlu melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah menderita TBC atau tidak.

Selain itu tahun ini Dinkes Jatim telah memperbarui Tim Percepatan Penanggulangan TBC dan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang melibatkan berbagai unsur, termasuk lintas sektor dan program.

“Untuk meningkatkan capaian temuan ini, saat ini kita menggunakan aplikasi E-TIBI. Harapannya bisa diseberluaskan ke masyarakat. Masyarakat bisa mengisi link-nya, nggak usah download ya, ngisi link-nya tersebut melakukan screening,” ungkapnya.

Selain itu Dinkes Jatim juga melakukan metode screening pasif di fasilitas kesehatan (faskes). Metode itu nantinya diintegrasikan dengan layanan primer faskes dan program cek kesehatan gratis dari pemerintah.

“Pasien yang datang ini kan sekarang di screening juga ya, memanfaatkan integrasi layanan primer dan juga programnya Pak Presiden yang cek kesehatan gratis, harapannya masyarakat itu mau berbondong-bondong datang melakukan screening, salah satunya adalah pemeriksaan TBC,” jelasnya.

Kemudian Dinkes Jatim juga melakukan screening di wilayah populasi rentan. Seperti di pondok pesantren, lapas, dan sekolah. Faridha menyatakan, target temuan penyakit TBC di tahun ini mencapai 90 persen atau setara 116.538 kasus.

“Kalau yang tahun ini, ini kan capainya sudah 20 persen dari target ya, mudah-mudahan ini bisa lebih meningkatkan lagi ya, memang screening itu kan tadi ada screening pasif maupun aktif ya, dengan 2 metode ini harapannya nanti bisa meningkatkan lagi,” tandasnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Minggu, 18 Mei 2025
26o
Kurs