Minggu, 16 November 2025

Trump Beli Obligasi Perusahaan Lebih dari 82 Juta Dollar AS, Gedung Putih Belum Berikan Tanggapan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS). Foto: Anadolu

Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) tercatat membeli obligasi korporasi dan obligasi pemerintah daerah senilai setidaknya 82 juta Dollar AS (setara Rp1,3 triliun) dalam rentang akhir Agustus hingga awal Oktober.

Melansir Reuters, Minggu (16/11/2025), informasi itu muncul dalam dokumen keuangan yang dirilis U.S. Office of Government Ethics pada Sabtu waktu setempat.

Dalam laporan tersebut, Trump melakukan lebih dari 175 transaksi pembelian antara 28 Agustus dan 2 Oktober. Meskipun tidak ada rincian nilai pasti tiap pembelian, dokumen hanya memberikan kisaran angka, dengan total maksimum mencapai lebih dari 337 juta Dollar AS (setara Rp5,6 triliun).

Mayoritas aset yang muncul dalam laporan terbaru berbentuk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah kota, negara bagian, distrik sekolah, dan lembaga publik lainnya.

Namun, Trump juga menambah investasi di sejumlah perusahaan besar, termasuk sektor-sektor yang selama ini memperoleh manfaat dari kebijakan pemerintahannya, seperti sektor yang terdampak deregulasi finansial.

Obligasi yang dibeli Trump mencakup perusahaan teknologi seperti Broadcom, Qualcomm, dan Meta Platforms, serta perusahaan ritel seperti Home Depot dan CVS Health.

Trump juga membeli obligasi bank besar Wall Street termasuk Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan JP Morgan. Pembelian obligasi JP Morgan dilakukan pada akhir Agustus, hanya sehari sebelum Trump meminta Departemen Kehakiman AS menyelidiki bank tersebut terkait hubungan masa lalunya dengan Jeffrey Epstein.

JP Morgan sebelumnya menyatakan menyesali hubungan itu dan membantah terlibat dalam kejahatan Epstein.

Trump juga menambah kepemilikan pada obligasi Intel, tidak lama setelah Pemerintah AS di bawah arahannya membeli sebagian saham perusahaan tersebut.

Pihak Gedung Putih belum memberikan tanggapan terkait laporan pembelian obligasi ini. Pemerintahan AS sebelumnya menegaskan, Trump tetap memenuhi kewajiban pelaporan investasinya, dan Trump maupun keluarganya tidak terlibat dalam pengelolaan portofolio tersebut, yang sepenuhnya ditangani lembaga keuangan pihak ketiga.

Trump, yang membangun kekayaannya dari sektor properti sebelum terjun ke politik, menyatakan telah menempatkan seluruh bisnisnya dalam sebuah trust yang diawasi anak-anaknya.

Laporan keuangan yang dirilis Agustus lalu juga menunjukkan Trump telah membeli lebih dari 100 juta Dollar AS obligasi (setara Rp1,6 triliun) sejak kembali menjabat pada 20 Januari.

Dokumen tahunan yang disampaikan pada Juni menunjukkan bahwa berbagai sumber pendapatan Trump — mulai dari aset kripto hingga bisnis golf dan lisensi — masih mengalir kepadanya.

Laporan itu mencatat penghasilan lebih dari 600 juta Dollar AS (setara Rp10 triliun) sepanjang 2024 dan menyebut dorongan Trump ke sektor kripto berkontribusi besar terhadap peningkatan kekayaannya.

Secara keseluruhan, laporan keuangan tersebut memperkirakan total kekayaan Trump mencapai setidaknya 1,6 miliar Dollar AS (setara Rp26,7 triliun) berdasarkan perhitungan Reuters.(bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 16 November 2025
30o
Kurs