
Abdul Azis Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai mengikuti Rakernas Partai NasDem, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8/2025) malam.
Padahal, yang bersangkutan pada Kamis kemarin, baru saja menggelar konferensi pers (konpers) bersama beberapa pengurus Partai NasDem untuk membantah isu Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap dirinya.
“(Ditangkap) setelah selesai rakernas,” ujar Fitroh Rohcahyanto Wakil Ketua KPK di Jakarta, Jumat (8/8/2025), seperti dilaporkan Antara.
Lebih lanjut Fitroh mengatakan Abdul Azis saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel. “Jam 15.00 WIB insyaallah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta,” katanya.
Pada kesempatan berbeda, Budi Prasetyo Juru Bicara KPK mengatakan hal yang sama dengan Fitroh.
“Benar, yang bersangkutan sudah diamankan oleh tim KPK. Perkiraan tiba di Jakarta siang atau sore ini,” kata Budi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Sebagai informasi, dalam konferensi pers Kamis kemarin, Abdul Azis sempat membantah dirinya ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
“Alhamdulillah, hari ini saya ada di samping Ahmad Sahroni (Wakil Ketua Komisi III DPR) dalam kondisi baik dan siap untuk menghadiri Rakernas NasDem,” ujarnya kepada jurnalis jelang Rakernas NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8/2025).
Saat itu, ia menjelaskan kalau awalnya tidak mengetahui informasi tersebut, dan baru mendengar dan melihat informasi pemberitaan di media tiga jam setelah berita tersebut ramai dibicarakan, padahal dirinya sudah berada di Kota Makassar, Sulsel.
“Saya baru dapat kabar terkait dengan masalah OTT. Secara tidak langsung, keluarga, sahabat, banyak yang prihatin, apakah betul itu Bupati Kolaka Timur (Abdul Azis) ini di OTT menghubungi saya,” paparnya.
Menurutnya, dengan adanya proses penyelidikan di KPK, sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem), ia taat dan patuh hukum jika ada hal yang berkaitan menjadi proses hukum.
“Tapi, terkait dengan drama atau ada framing ini yang kami secara pribadi dan keluarga tidak menerima. Karena secara psikologi luar biasa terganggu kita,” paparnya sebelum akhirnya ditangkap lembaga antirasuah.
Sebelumnya, Johanis Tanak Wakil Ketua KPK menyampaikan timnya berada di Sulawesi Tenggara untuk melakukan penindakan. Ia bahkan menyebut Abdul Azis Bupati Kolaka Timur Sulawesi Tenggara dikabarkan terjaring operasi OTT. (ant/bil/ipg)