Minggu, 19 Mei 2024

Ini Harapan Keluarga Pamoedji untuk Surabaya dan Persebaya

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Priatmo Adji (kiri) dan Endang Sulistya Ratih (kanan), dua anak Pamoedji saat berkunjung ke Kantor Suara Surabaya, Jumat (2/9/2016). Foto: Ika suarasurabaya.net

Persebaya Surabaya tak bisa dipisahkan dari nama Pamoedji yang mendirikan klub sepak bola itu bersama Paijo, tanggal 18 Juni 1927 silam. Perjuangannya dari Kota Surabaya untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sudah sepatutnya mendapat apresiasi dari pemerintah.

Seperti apa apresiasi yang layak untuk diberikan kepada sosok Pamoedji? Endang Sulistya Ratih (Lies), Endang Sasmito Indah (Ientje), dan Priatmo Adji yang adalah anak-anak Pamoedji mengungkapkan harapannya.

“Bapak kami kan lama berjuang di Surabaya. Kalau di Mojokerto ada jalan yang bernama Residen Pamoedji, kenapa di Surabaya tidak ada nama Jalan Pamoedji?” ucap Lies saat berkunjung ke Kantor Suara Surabaya, Jumat (2/9/2016).

Lies, anak pertama Pamoedji berharap kepada Pemerintah Kota Surabaya supaya ada nama Jalan Pamoedji di Surabaya.

“Kalau boleh dan memungkinkan, kita usul agar Jalan Embong Wungu yang dijadikan Jalan Pamoedji. Itu karena kita dibesarkan di daerah situ setelah bapak meninggal. Ada usulan juga dari keluarga agar jalan menuju makam bapak di Pegirian dijadikan Jalan Residen Pamoedji,” katanya.

Alternatif lain, keluarga Pamoedji mengusulkan agar salah satu sisi di Stadion Tambaksari diberi nama Tribun Pamoedji.

Priatmo Adji menambahkan, keluarga Pamoedji berharap Persebaya kembali jadi klub yang disegani dan juara di Indonesia.

“Kami juga berharap yang memimpin Persebaya adalah orang yang benar-benar mengerti sepak bola. Selain itu, jangan bawa sepak bola ke ranah politik,” tegas putra bungsu Pamoedji. (rid/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs