Jumat, 26 April 2024

PSSI Jatim akan Sampaikan Aspirasi Elemen Suporter Bola ke Pusat

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Arif Saifudin Bidang Kompetisi dan Alih Status Pemain Asprov PSSI Jatim. Foto: Istimewa

Arif Saifudin Bidang Kompetisi dan Alih Status Pemain Asprov PSSI Jatim mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi elemen suporter bola ke PSSI Pusat. Ini terkait pembebasan Andreas Setiawan suporter bola yang ditahan di Malaysia.

“Asprov PSSI Jatim akan menyambungkan aspirasi ini ke Jakarta. Langsung hari ini kita sampaikan,” ujarnya, Senin (25/11/2019).

Aspirasi itu, lanjut dia, akan dibuatkan berupa surat resmi, yang kemudian dikirimkan ke PSSI pusat secepatnya. Pihaknya pun ikut mengamini, aspirasi para elemen suporter bola itu agar Andreas suporter bola asal Provinsi Bali bisa segera dibebaskan.

“Makanya nanti (aspirasi, red) kita (PSSI Jatim) akan buat bersifat resmi terkait usulan teman-teman (supporter, red),” kata dia.

Sekedar diketahui, tiga suporter Indonesia ditahan di Malaysia. Itu terkait dugaan penyebaran berita hoaks teror bom di media sosial pada saat pertandingan Malaysia vs Indonesia pada lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).

Namun, dua suporter sudah dibebaskan pada Minggu (24/11/2019) yaitu Rifki Chorudin dan Iyan Prada Wibowo. Satu suporter atas nama Andreas Setiawan sampai saat ini masih ditahan dan menjalani masa reman atau masa penahanan sebelum di pengadilan.

Hal itupun memicu reaksi sejumlah elemen suporter bola khususnya di Jatim. Mereka menggelar aksi solidaritas yang berlangsung di Kantor PSSI dan di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (25/11/2019).

Massa menuntut agar pemerintah Indonesia segera mengambil upaya diplomatik untuk membebaskan Andreas. Selain itu, juga menuntut insiden pengeroyokan terhadap suporter Indonesia diusut dan para pelakunya ditangkap.

Tulus Budi koordinator aksi saat di Kantor PSSI mengaku, pihaknya tidak bisa tinggal diam melihat rekan suporternya diperlakukan seperti teroris dan ditahan. Untuk itu pihaknya bersama elemen suporter lainnya mendatangi kantor PSSI Jatim.

Mereka ingin, pihak Asprov PSSI Jatim ikut mendorong pemerintah untuk segera membebaskan Andreas. Selain itu, massa juga meminta PSSI ke depannya lebih aktif dalam melindungi suporter bola.

“Kejadian saat kualifikasi Piala Dunia di Kuala Lumpur, di mana rekan-rekan kami sesama suporter mendapat banyak perlakuan buruk dan tidak adil dari pihak Malaysia. Ada beberapa yang mengalami luka pukulan, segala macam, ada yang sampai barang-barangnya diambil. Kemudian ada juga yang ditahan karena dianggap mengancam keamanan nasional Malaysia,” kata Tulus.

Aksi serupa ini akan digelar kembali, apabila tidak ada tindakan lebih lanjut dari PSSI Jatim dan pemerintah. Massa akan datang dengan jumlah yang lebih besar dan kasus ini akan terus mereka kawal.

“Kami datang ke sini, pertama untuk mendorong federasi agar hadir juga dalam masalah ini melalui asprov Jatim kita dorong agar bisa melakukan tindakan lebih konkrit yang selama ini mungkin yang sudah dilakukan oleh Sekjen PSSI. Kami harap mereka yang di PSSI tahu bahwa ini anak-anaknya dan ada kaitanya dengan timnas dan kami juga mendorong federasi untuk lebih aktif,” terangnya.

Aksi solidaritas ini diikuti sejumlah elemen suporter bola dari Pasuruan, Sidoarjo, Bondowoso, Jember, dan daerah lainnya. Seperti Ultras Garuda, Garuda Wani, K-Conk Mania, Bonek Mania, Delta Mania, dan LA Mania. (ang/tin/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs