Jumat, 26 April 2024

KONI Jatim Mulai Siapkan Strategi Hadapi PON 2024

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Tim Wartawan Pokja KONI Jatim dan Ketua Umum KONI Pusat dan Ketua Umum KONI Jatim. Foto: KONI Jatim

KONI Jawa Timur (Jatim) sudah harus berancang-ancang menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Apalagi melihat capaian Jatim yang menempati peringkat ketiga klasemen akhir PON XX/2021 Papua.

Jatim sendiri baru dua kali menjadi juara umum PON, yakni pada tahun 2000 dan 2008. Selepas itu, capaian tertinggi Jatim di pesta olahraga empat tahun sekali tersebut selalu di peringkat tiga besar. Padahal, bumi jer basuki mawa bea ini dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil atlet-atlet nasional.

Menyikapi kondisi tersebut, Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan KONI-Dispora Jatim berusaha mengupas strategi terbaik agar gelar juara umum tidak lagi lepas dari genggaman. Karena itu, digelar acara diskusi bertajuk “Menata Strategi Meraih Juara di PON 2024” di Hotel Wyndham Surabaya City Centre pada Kamis (2/12/2021).

Marciano Norman Ketua Umum KONI Pusat yang didapuk sebagai keynote speaker mengapresiasi acara tahunan Pokja Wartawan KONI-Dispora Jatim. Menurutnya, melalui acara ini, semua Pengurus Provinsi (Pengprov) masing-masing cabang olahraga (cabor) dapat bahu membahu dengan KONI provinsi dan kota/kabupaten masing-masing untuk membawa Jatim terus berprestasi.

“Acara seperti ini perlu dilaksanakan. Karena dapat menunjukkan tekad kita, bagaimana mengangkat harkat, martabat dan prestasi Jatim serta Indonesia di masa mendatang,” jelas Marciano.

Selain itu, mantan Kepala Badan Intelijen Negara tersebut menyampaikan bahwa pentingnya diskusi ini sebagai tolok ukur bagaimana KONI dan pengprov cabor di Jatim dalam melakukan pembinaan olahraga.

Acara ini selain dihadiri Marciano, turut mendampingi Suwarno Wakil Ketua Umum KONI Pusat sebagai pembicara. Selain itu, wartawan senior Joko Tetuko dan M. Rakhman selaku Ketua Pengprov PGSI Jatim juga menjadi pembicara. Acara diskusi semakin menarik karena dipandu M. Nabil Ketua Harian KONI Jatim sebagai moderator.

Pada paparannya, Joko Tetuko menyoroti perlu ada atlet “anak emas”. Artinya, negara secara totalitas tidak sekadar kebijakan program. Ditambah saat ini tengah dijalankan penerapan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Program-program pembinaan juga perlu anggaran untuk menjadi kebijakan nasional. Sehingga, ketika ditemukan sebagai atlet usia muda (potensial) juga ada jaminan sampai atlet pensiun. Karena jika hanya rencana tidak ada anggarannya, itu omong kosong,” beber Joko.

Alhasil, acara ini mendapat respon positif dari cabor. Salah satunya Haris Thofly, perwakilan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim menilai acara ini memberi banyak manfaat bagi pengurus cabor. Terutama wawasan dari para pelaku olahraga dalam menyusun strategi untuk dapat memenuhi target.

“Luar biasa apa yang dilakukan teman-teman wartawan. Ini dapat menjadi catatan penting bagi cabor-cabor, khususnya KONI Jatim. Dan ini saya kira tidak hanya sampai disini (selesai,red). Harus diadakan (kontinyu) sebagai pengingat kembali, bahwa persiapan atlet perlu dilakukan secara matang,” kata Haris ketika ditemui seusai acara.

Pria yang juga Ketua Askot PSSI Kota Malang itu berharap dengan rentang waktu menuju PON 2024 yang panjang, dapat dimaksimalkan untuk persiapan. “Dengan melalui Puslatda, tahun pertama, mungkin perlu pembibitan, kompetisi dan seleksi dari masing-masing cabor. Baru tahun kedua dan seterusnya, sudah bisa disusun untuk mencapai peak performance atlet,” jelas Haris.

Hal senada disampaikan oleh Edy Zakaria, yang bersyukur dengan adanya acara ini membuat atlet tetap mendapat perhatian. Mantan pelari gawang andalan Jatim tersebut memberi acungan jempol kepada Pokja Wartawan KONI-Dispora Jatim. “Acungan jempol khusus untuk teman-teman wartawan Pokja KONI-Dispora Jatim. Karena tanpa peran wartawan, tak mungkin bisa mengumpulkan para pengurus untuk urun rembug demi Jatim. Dan juga (nasib) para mantan atlet ini terdeteksi oleh KONI Jatim,” katanya.

Sementara itu, Erlangga Satriagung Ketua Umum KONI Jatim mengatakan banyak hal strategis yang bisa dibahas dalam acara diskusi ini.

Dari paparan Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno dan Djoko Tetuko, menurut Erlangga, KONI Jatim sudah mendapat gambaran awal apa yang nantinya harus dilakukan menjelang PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Pada kesempatan itu, Erlangga juga mengucapkan terima kasih kepada wartawan terutama wartawan Pokja KONI Jatim yang sudah menggelar acara diskusi yang sangat penting ini.

“Kami banyak terbantu dengan Pokja wartawan KONI Jatim, karena program-program kami bisa tersampaikan kepada masyarakat. Selain itu teman-teman wartawan banyak juga memberikan kritik dan masukan terhadap KONI Jatim yang akhirnya kami bisa mengurai bagaimana baiknya mengelola olahraga di Jatim. Termasuk diskusi seperti sekarang ini,” pungkas Erlangga.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
28o
Kurs