Jumat, 3 Mei 2024

Mulyo Handono Ajak Berbenah usai Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Trik servis spin terbaru. Foto: Reuters

Mulyo Handoyo pelatih bulu tangkis senior mengingatkan pentingnya pembenahan secara keseluruhan, usai tim bulu tangkis Indonesia gagal total di Asian Games 2022.

“Semuanya harus dievaluasi mulai dari manajemen, kepelatihan. Ini harus semuanya dievaluasi karena kan enggak ada medali sama sekali,” kata Mulyo Handoyo, Jumat (6/10/2023) dikutip Antara.

Sebagai informasi, untuk kali pertama dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih medali di cabang olahraga bulu tangkis, menyusul tak ada satu pun wakil tim Merah Putih yang maju ke babak semifinal nomor perseorangan Asian Games 2022 Hangzhou.

Padahal, Indonesia selalu membawa pulang medali dan cabang olahraga tersebut selalu jadi pilar utama Kontingen Indonesia dalam klasemen kejuaraan empat tahunan tersebut sejak tahun 1962.

Mulyo menilai bahwa pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) harus melakukan evaluasi secara tegas, baik manajemen ataupun kepelatihan.

Menurut mantan pelatih Taufik Hidayat itu, kegagalan perwakilan Indonesia dalam membawa pulang medali di Asian Games 2022 merupakan pukulan keras bagi prestasi olahraga Indonesia.

Sehingga, perlu perbaikan signifikan dalam persiapan dan strategi menghadapi kompetisi tingkat Asia yang sangat kompetitif.

Ia mengatakan salah satu langkah penting adalah meningkatkan pembinaan bakat muda. Investasi dalam pengembangan atlet muda dengan potensi tinggi, dapat membantu Indonesia bersaing dengan lebih baik di tingkat internasional.

“Setahu saya, bulu tangkis selama mengikuti Asian Games selalu mendapat medali emas. Jadi, semua harus introspeksi diri. Ini menyangkut nama baik Indonesia, pokoknya untuk kepentingan nasional harus diutamakan,” katanya

Mulyo bilang, perencanaan yang matang memang diperlukan waktu mengikuti kejuaraan. Hal itu akan membantu atlet mempersiapkan strategi, fokus mental, dan pelaksanaan terbaik untuk mencapai tujuan mereka di arena kompetisi.

“Terutama Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) ini bagaimana membuat planning-nya, perencanaannya. Terus pelatih bagaimana mengejar target-target yang harus dicapai. Ini kan harus jelas semua, kalau di situ enggak jelas, mana bisa. Kalau kita kejar tanpa planning tanpa perencanaan, iya begini jadinya,” pungkasnya. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs