Sabtu, 4 Mei 2024

Paul Munster Ingin Musim Berakhir Lebih Cepat

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Paul Munster (kanan) head coach Persebaya bersama Mikael Tata (kanan) pemain Persebaya dalam sesi conference press di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Rabu (24/4/2024). Paul Munster (kanan) head coach Persebaya bersama Mikael Tata (kanan) pemain Persebaya dalam sesi conference press di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Rabu (24/4/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Petang itu, Rabu (24/4/2024), ruang konferensi pers di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya cukup ramai. Jurnalis dari berbagai media online, cetak dan elektronik tengah menunggu kehadiran Paul Munster Pelatih Persebaya untuk memberikan komentar seusai timnya dihajar dua gol tanpa balas di kandang sendiri atas Bali United.

Paul Munster datang bersama Mikael Tata bek sayap Persebaya. Mukanya datar. Ia tampak kecewa dengan hasil negatif Persebaya yang masih terlanjut.

“Saya ingin menyelesaikan musim ini secepat mungkin.”

Kalimat itu mencuat dari mulut Paul Munster saat konpres baru saja dimulai, tepat di statement pertama saat Media Officer Persebaya menanyakan pendapat terkait pertandingan.

Pria berusia 42 tahun itu, gagal mempersembahkan kemenangan di tiga pertandingan terakhir. Dua di antaranya dipermalukan di kandang sendiri, pada pekan ke-31 digulung Persib tiga gol dan pekan ke-33 digebuk Bali United dua gol tanpa balas.

Munster berupaya membawa tim asal Kota Pahlawan itu bangkit. Ia mencoba menaikkan mental pemain di setiap momentum. Bahkan, di pertandingan terakhir, ia juga melakukan beberapa rotasi pemain. Tetapi, strategi yang ia jalankan itu tak kunjung membawa Persebaya mentas dari kata ‘kalah’.

Munster datang menukangi Persebaya saat komposisi pemain tidak bisa dibongkar. Saat itu, bursa transfer sudah ditutup. Ia hanya memiliki challenge memoles pemain yang ada untuk tampil lebih trengginas. Tetapi, tantangan itu ternyata cukup berat baginya. Mungkin hal tersebut yang membuat pelatih berpaspor Irlandia Utara itu ingin kompetisi cepat-cepat selesai dan memulai lembar baru.

“Saya sebenarnya senang karena pertandingan musim ini akan selesai. Kami fokus untuk pertandingan berikutnya,” katanya.

Kewalahan: Tiga Pertandingan Dijebol Empat Mantan Pemain

Dalam tiga pertandingan terakhir, penderitaan Persebaya terasa lebih menyakitkan. Pasalnya, selain menelan kekalahan berturut-turut, Persebaya juga dijebol oleh empat mantan pemain.

Ricky Kambuaya yang kini berseragam Dewa United menjadi sosok pertama yang melesakkan bola ke gawang Persebaya. Tak tanggung-tanggung, ia juga menyumbangkan satu assist manja kepada Alex Martis, rekan setimnya, sehingga bisa menambah pundi-pundi gol dengan lebih leluasa.

Ahmad Nudiandani yang dulu dikenal sebagai supersub Persebaya, saat bersama Dewa United, juga mengoyah jala tim berjuluk Bajol Ijo, menyusul Ricky Kambuaya.

Di pertandingan berikutnya, saat Persebaya bertandang ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Total tiga gol yang bersarang ke gawang Persebaya, semuanya dicetak oleh David da Silva, mantan stiker asing tajam yang pernah dimiliki Green Force.

Penderitaan panjang itu berlangsung hingga kemarin sore. Irfan Jaya membuka keran gol Bali United setelah tendangannya berhasil mengelabuhi Andhika Ramadahi kiper Persebaya.

Empat mantan mencatatkan enam gol dalam tiga pertandingan. Sementara Munster, enggan mengomentari hal tersebut. Ia hanya menggelengkan kepala saat ditanya oleh wartawan.

Mulai Mempersiapkan Musim Depan

Hasil buruk itu menuntut Munster berbenah lebih cepat. Ia juga menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun kekuatan untuk musim depan. Tetapi, saat disinggung berapa persen perkiraan pemain yang akan dilepas, ia masih enggan membeberkan kepada publik. Baginya, komposisi pemain akan menjadi fokus utama.

“Saya merencanakan tim yang lebih kuat untuk musim depan,” katanya.

“Persebaya harus memiliki tim yang kuat, pemain yang lebih baik. Saya sudah mengerjakan perekrutan. Jadi, Anda tidak akan melihat tim (seperti) ini musim depan, pastinya tidak,” tegasnya.

Kami Ingin Membuat Suporter Bangga.

Seperti halnya nahkoda sebuah kapal yang ingin mengantarkan penumpang dengan selamat dan bahagia, Munster juga menyatakan bahwa dirinya ingin membuat suporter bangga.

“Kami ingin membuat para penggemar bangga. Saya tidak ingin kalah. Ini mentalitasnya untuk menang,” tuturnya.

Pelatih yang pernah menukangi Timnas Brunei Darussalam dan pernah mengantarkan Bhayangkara FC juara Liga 1 itu, tahu betul harapan penggemar. Hal itu, mendorongnya untuk terus berbenah dalam menyiapkan tim ke depannya.

“Saya tidak akan menundukkan kepala. Kami harus terus maju. Kami harus berjuang. Menurut saya, ini adalah pride atas segalanya. Mudah-mudahan, kami bisa mencapai tujuan tersebut,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version