Rabu, 3 Desember 2025

Ingin Jago Catur? Ini Rahasia Latihan Ala GM Susanto Megaranto

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
GM Susanto Megaranto ketika berlaga di Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025 di Auditorium Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Foto: Humas Unesa

Bermain catur tidak harus menunggu jadi jenius lebih dulu. Grandmaster (GM) Susanto Megaranto membuktikan bahwa kemampuan tinggi lahir dari latihan konsisten, bukan keajaiban.

Dalam sebuah wawancara di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Susanto berbagi pengalaman sekaligus tips yang bisa dipakai siapa saja—mulai anak SD hingga pemain yang ingin naik tingkat.

Latihan Bertahap, Tapi Konsisten
Susanto menegaskan satu hal: gelar Grandmaster tidak muncul dalam semalam. Dibutuhkan kerja keras untuk meraihnya. “Yang penting latihan terus, kerja keras,” ujarnya.

Untuk pemula, ia menyarankan latihan dua hingga tiga jam per hari. Durasi itu cukup untuk membangun pola pikir dan ketelitian.

Begitu kemampuan meningkat, intensitas latihan wajib naik. “Kalau level nasional, lima sampai sepuluh jam sehari sudah biasa,” katanya.

Evaluasi setelah bermain menjadi kewajiban agar pemain paham di mana letak kekurangannya.

Terkait banyak anak mulai mengenal catur dari warung kopi atau tempat nongkrong sederhana, Susanto menilai hal itu bukan masalah. Sebab bisa jadi ruang belajar yang efektif.

“Ya sebenarnya sih bisa aja. Karena memang dia bisa tidak, misalnya bisa menang di kalangan itu sendiri. Jadi banyak uji coba jadi semakin bagus untuk bisa bertanding maupun levelnya. Misalnya dia lawan orang tua. Jadi buat ngelatih mental juga untuk anaknya itu sendiri,” jabarnya.

Tiga Kunci Pemula Supaya Cepat Mahir
Susanto merangkum tips menjadi tiga langkah sederhana:

1. Latihan rutin untuk membangun fokus.
2. Sering bertanding agar terbiasa menghadapi tekanan.
3. Evaluasi permainan supaya tahu kesalahan dan cara memperbaikinya.

“Sebenarnya sih tipsnya enggak ada. Cuma kerja keras, latihan bertanding, dan evaluasi. Itu saja,” kata Susanto.

Sementara itu, Susanto kini fokus mempersiapkan diri menuju SEA Games 2025. Saat ditanya target, Susanto memilih realistis. Nomor tradisional memang menjadi keunggulan tuan rumah. Namun peluang tetap terbuka selama pemain memahami karakter lawan dan ritme permainan. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 3 Desember 2025
33o
Kurs