Sabtu, 18 Mei 2024

Dukung Pilkada Langsung, Ketua DPD Golkar Jatim Dipecat

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Suasana Sidang Paripurna Penetapan RUU Pilkada, Foto : Dok. suarasurabaya.net.

Zainuddin Amali, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur mengaku dipecat dari jabatannya. Pemecatan dilakukan karena Zainuddin dituding tak menjalankan perintah partai saat terjadinya voting RUU Pilkada pada Jumat (26/9/2014).

“Memang saya hari ini dipecat, tapi hingga sore ini surat pemecatan belum saya terima, tapi beberapa teman di DPP mengatakan saya telah dipecat,” kata Zainuddin Amali, saat dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (1/10/2014).

Menurut Zainuddin Amali, pemecatan kali ini sebenarnya sangat janggal karena dirinya sama sekali belum pernah dipanggil mahkamah partai. Meski begitu, dia mengaku bisa menerima pemecatan kali ini karena dia mengaku memang sengaja berbeda dengan keinginan Golkar yang mendukung pilkada lewat DPRD.

“Saya tidak bisa membohongi rakyat, saya hanya mengimplementasikan slogan Suara Golkar Suara Rakyat, artinya pilkada harusnya di tangan rakyat,” kata dia.

Dengan keyakinan inilah, saat terjadinya voting RUU Pilkada, Zainuddin Amali bersama 10 anggota Fraksi Golkar lainnya memberanikan diri untuk keluar dari instruksi fraksi. Dia memilih untuk mendukung pilkada secara langsung.

Menurut dia, sanksi yang kali ini diberikan hanyalah pemecatan dari jabatan sebagai Ketua DPD Golkar. Sedangkan status keanggotaan partai hingga saat ini dia masih tercatat sebagai kader Golkar. “Bahkan siang tadi saya juga ikut dilantik sebagai anggota DPR RI. Saya kira juga tidak akan ada PAW hanya karena ini,” kata dia.

Terpisah Gatot Sudjito, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur menilai pemecatan terhadap Zainuddin Amali dari jabatan Ketua DPD Golkar Jawa Timur merupakan konsekwensi logis karena keberpihakan Zainuddin dalam mendukung pilkada langsung.

Saat berlangsungnya voting, memang ada 11 anggota DPR RI dari Fraksi Golkar yang berseberangan dengan suara fraksi. Saat itu, fraksi Golkar mendukung opsi pilkada DPRD, tapi 11 anggota ini, termasuk di dalamnya Zainuddin Amali malah mendukung Pilkada Langsung.

“Saya kira pemecatan ini logis, sebagai organisasi tentu ada sanksi khusus bagi anggota yang tidak taat pada aturan organisasi,” kata Gatot Sudjito.

Dari 11 yang mbalelo saat voting berlangsung, kata Gatot, setidaknya hanya tiga yang dipecat dari keanggotaan, yaitu Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang, sedangkan sembilan orang lainnya termasuk Zainuddin Amali dipecat dari struktur kepartaian. (fik/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
33o
Kurs