Kampanye Hitam dan Money Politic Tak Mempan di Pilkada Surabaya

Lembaga survei dan konsultan politik Indepth menilai pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari merupakan pasangan yang akan menjadi penantang kuat dalam pertarungan pemilihan Walikota Surabaya pada Desember mendatang.

“Dibandingkan saat Abror-Haris; serta Rasiyo-Abror; pasangan Rasiyo-Lucy memang masih unggul,” kata Andri Riswandi, Head of Cunsultant Indepth, Kamis (10/9/2015).

Lucy dinilai lebih populer serta memiliki elektabilitas lebih baik dibandingkan dengan Abror. Bahkan popularitas Lucy dinilai lebih tinggi dibandingkan Rasiyo sendiri.

Meski begitu, Andri Riswandi tetap menilai jika hingga saat ini pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana tetap merupakan pasangan yang sulit dikalahkan dengan tingkat elektabilitas masih cukup tinggi. “Ini masih hasil analisa, kami masih belum melakukan survei,” ujarnya.

Pasangan Risma-Whisnu dinilai juga sangat sulit untuk dicarikan titik kelemahannya. Karenanya, yang paling mungkin bisa dilakukan pasangan Rasiyo-Lucy adalah dengan memanfaatkan potensi golput yang kemungkinan cukup tinggi.

Jika angka golput tinggi, maka akan sangat menguntungkan bagi pasangan Rasiyo-Lucy. Namun jika tingkat kehadiran pemilih tinggi, maka dengan sendirinya akan menguntungkan pasangan Risma-Whisnu.

Sementara itu, banyaknya pemilih cerdas di Kota Surabaya juga menjadikan pilkada kali ini akan sulit untuk diwarnai dengan aksi-aksi kampanye hitam.

Penggunaan kampanye hitam, dinilai tidak akan mempan untuk pemilih Surabaya. Tak hanya itu, money politic juga tak akan mempengaruhi karena pemilih cerdas perkotaan justru hanya akan mengambil uangnya dan tidak akan memilih pemberi uang tersebut. (fik/dop)