Senin, 17 Juni 2024

Tindakan Tegas Ke Kelompok Abu Sayyaf Pilihan Terakhir Kalau Segala Usaha Sudah Gagal

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tantowi Yahya Anggota Komisi I DPR RI. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Tantowi Yahya anggota komisi I DPR RI atau bidang luar negeri dan pertahanan menyarankan kepada pemerintah untuk mengedepankan etika diplomasi terlebih dahulu untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Menurut Tantowi, perwakilan RI di Filipina bisa dibantu Badan Intelijen Negara (BIN) untuk melakukan komunikasi dengan kelompok Abu Sayyaf.

“Sesuai dengan kebiasaan dan etika diplomasi, kita gunakan dulu perwakilan kita di Manila dibantu oleh BIN untuk melakukan komunikasi dengan kelompok Abu Sayyaf. Tindakan tegas hanya digunakan ketika perundingan mentok,” ujar Tantowi saat dihubungi, Selasa (29/3/2016).

Kata dia, tindakan tegas tersebut dibangun diatas kerjasama bilateral maupun multi lateral dengan negara-negara sahabat.

Sementara Meutya Hafid wakil ketua Komisi I meminta kemeterian luar negeri segera bergerak cepat. Dia yakin Kemlu sangat berpengalaman dalam mengatasi penyanderaan.

“Sebagai pimpinan komisi 1, juga sebagai orang yang pernah disandera kelompok garis keras, tentu saya berharap Kemlu bergerak cepat. Kemlu memiliki pengalaman menangani penyanderaan penyanderaan warga kita, di Filipina juga saya yakin kemlu memiliki jaringan-jaringannya, sebagian besar berhasil baik,” kata Meutya.

Dia menegaskan kalau kelompok Abu Sayyaf termasuk kelompok yang sangat keras, karena itu perlu ada konfirmasi, apakah betul kapal beserta WNI ada di bawah kendali Abu sayyaf. Meutya yakin kemlu paham langkah-langkah yang harus diambil.

Soal strategi pembebasan, Meutya berharap agar tidak diungkap ke publik karena justru bisa membahayakan nyawa WNI yang disandera.

“Dalam kondisi begini memang kita tidak perlu banyak berpendapat di publik karena informasi-informasi seperti strategi penanganan dan lainnya dapat dipantau oleh penyandera. Setiap ucapan ataupun pendapat, jika salah dapat membahayakan nyawa dari WNI kita yang sedang disandera,” kata Meutya.

Di luar upaya kemlu, Meutya menghimbau agar rakyat Indonesia memberikan dukungan dan mendoakan agar WNI yang disandera selamat, dan para penyandera dilunakan hatinya.(faz/dwi)

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
30o
Kurs