Rabu, 24 April 2024

Survei Polmark Indonesia: 9 Partai Berpotensi Melampaui Ambang Batas Parlemen

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Eep Saefulloh Fatah CEO Konsultan Politik Polmark Indonesia ketika berbicara dalam forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang digelar di salah satu hotel Surabaya pada Selasa (5/3/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Eep Saefulloh Fatah CEO Konsultan Politik Polmark Indonesia mengatakan, ada sembilan partai politik yang berpotensi sukses melampaui ambang batas parlemen. Kesembilan partai tersebut adalah PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, Partai Demokrat, PAN, Partai Nasdem, PKS, dan PPP.

Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan Polmark Indonesia di 73 dapil dari 80 dapil yang ada selama periode Oktober 2018-Februari 2019.

“Sedangkan partai yang berkemungkinan gagal melampaui ambang batas parlemen adalah Perindo, Hanura, PSI, PBB, Berkarya, PKPI, dan Garuda,” ujarnya ketika berbicara dalam forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang digelar di salah satu hotel Surabaya pada Selasa (5/3/2019).

Ia mengatakan, survei ini menggunakan metode multistage random sampling yang bertingkat dan diambil secara proporsional. Selain melakukan survei untuk Pileg, Polmark Indonesia juga melakukan survei pada Pemilihan Capres-cawapres. Ia menyebut, Pilpres jauh lebih ketat dari yang selama ini diramalkan banyak lembaga survei lain.

“Calon presiden no urut 01 mendapatkan angka 40,4 persen sedangkan Capres no urut 02, 25,8 persen. Nah yang menarik adalah jumlah undecided voters masih cukup banyak sebesar 33,8 persen,” ujarnya.

Tak hanya itu, Polmark Indonesia juga melakukan survei terkait kemantapan pemilih di masing-masing kubu capres-cawapres. Eep mengaku, untuk capres-cawapres no urut 01 jumlah pemilih mantap sebanyak 31,5 persen. Sedangkan pemilih yang belum yakin sepenuhnya ada 48,0 persen. Sedangkan capres-cawapres no urut 02 memiliki pemilih mantap sebesar 20,5 persen dan pemilih yang masih belum yakin sepenuhnya ada 33,8 persen.

Sebagai informasi, hasil survei ini merupakan bagian dari kerja sama Polmark Indonesia dengan PAN. Eep menegaskan lembaga survei harus membiasakan diri memberitahu publik dengan siapa dirinya berkerja sama. Menurutnya, ini adalah salah satu tanggung jawab besar dari lembaga survei. (bas/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
28o
Kurs