Jumat, 19 April 2024
Advertorial

Hati Machfud Arifin Terikat di Kampung Malang

Laporan oleh Tim Redaksi
Bagikan
Inspektur Jenderal Machfud Arifin Calon Wali Kota Surabaya. Foto: Tim Grafis suarasurabaya.net

Sekitar November 2019 lalu Inspektur Jenderal Polisi Purnawirawan Machfud Arifin, SH berkunjung ke kawasan Kampung Malang. Sejak hari itu hatinya terikat di sana, tapi terdorong untuk bergerak ke seluruh penjuru Surabaya.

Senin (24/8/2020), Machfud Arifin kembali berkunjung ke kawasan Kampung Malang, blusukan untuk kembali menyapa warga yang tinggal di kampung kelahiran drg. David Andreasmito, sahabatnya.

November tahun lalu, dokter David sempat mengajak Kapolda Jatim periode 2016-2018 itu jalan-jalan di kawasan Kampung Malang. Sebelum ke sana, mereka sempat blusukan ke kampung di kawasan Urip Sumoharjo.

“Waktu itu, sudah banyak sahabat-sahabat yang mendorong Pak Machfud itu untuk maju sebagai calon wali kota. Tapi semua ajakan itu dimentahkan. Sampai beliau bilang, ‘tanpa wali kota, Surabaya ini bisa autopilot,'” kata David.

Orang-orang yang mendorong Machfud Arifin untuk maju Pilwali, kata David, bukan orang-orang sembarangan. Bahkan tokoh sekaliber Dahlan Iskan Mantan Menteri BUMN yang mendorongnya, Machfud tetap bergeming.

Agaknya, Machfud Arifin saat itu memahami Surabaya di permukaan saja. Karena itulah dokter David mengajaknya blusukan ke kampung-kampung, dan melihat realitas di Kampung Keputran Kejambon.

Berjalan menyusuri gang-gang sempit di kampung itu, Machfud Arifin lantas menemukan gang yang lebarnya kurang lebih hanya 60 sentimeter. Hanya cukup untuk satu orang berjalan kaki.

“Di situ raut wajah Pak Machfud seperti tertegun. Kami kemudian menemui Ketua RT di situ. Tapi Ketua RT-nya tidak berkenan. Malah mengajak ketemu di Balai RW,” ujar dokter David kepada suarasurabaya.net.

Bertemu Ketua RW, Machfud baru tahu, ketua RT itu enggan menerima tamu karena rumahnya memang tidak memiliki ruang tamu. Luas rumahnya hanya 3×1,5 meter dan dia huni bersama istri dan tiga anak-anaknya.

Dari Keputran Kejambon, Machfud bersama David melanjutkan perjalanan ke Kampung Malang. Di sana dia melihat situasi yang tidak terlalu jauh berbeda: gang-gang sempit dan tempat mandi, cuci, kakus (MCK) bersama.

“Kamu tinggal di sini. Kamu bisa hidup di kampung seperti ini?” Tutur David menirukan pertanyaan Machfud Arifin kala itu. “Ya, saya memang besar di sini. Ini rumah saya sejak kecil,” jawab David saat itu.

Sejak hari itulah, kata dokter David, hati Machfud Arifin terikat di sana. Tapi momentum itu telah menggerakkan hatinya untuk membangun Surabaya dengan lebih baik lagi. Supaya masyarakat Surabaya hidup lebih layak.

“Besoknya, pagi-pagi, Pak Machfud WA (pesan WhatsApp) saya. “Ya, udah. Aku mau.” Dia bahkan sudah menyampaikan beragam rencana, salah satunya menyediakan rumah susun untuk warga di Kampung Malang,” kata David.

Kini, Machfud Arifin telah memantapkan diri maju di Pilwali Surabaya setelah sejumlah partai politik telah bersepakat untuk mengusungnya bersama Mujiaman Sukirno Mantan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya.

Sejumlah partai yang sejak awal menyatakan akan mengusung Machfud Arifin masih melakukan konsolidasi lebih lanjut untuk memantapkan koalisi yang sudah terbentuk sejak lama demi memenangkan Machfud Arifin-Mujiaman.(*)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs