Rabu, 24 April 2024

Komisi D: Para Pekerja Seni Jangan Dijadikan Tumpuan Kesalahan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ajeng Wira Wati Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya. Foto: Istimewa

Penghentian sementara pertunjukkan seni di komplek Balai Pemuda, Jumat(21/8/2020) malam, pasca diresmikannya Plaza Atas Alun-alun Suroboyo, menimbulkan masalah baru.

Pertunjukkan seni dan budaya yang sempat digelar selama dua hari, rencananya akan berlangsung selama sepekan, dengan tujuan memberi ruang apresiasi para pekerja seni, untuk bisa pentas di masa pandemi Covid-19.

Ajeng Wira Wati Wakil Ketua Komisi D DPRD kota Surabaya mengatakan, akibat ketidaktegasan Pemkot Surabaya, menuai persoalan baru. Acara yang berniat baik, nyatanya tidak bisa dijadikan contoh panutan bagi warga Surabaya.

“Saya kecewa, ternyata acara yang diadakan oleh Pemkot tidak diperhitungkan dengan betul. Malah membuat kerumunan dan meningkatkan resiko penularan Covid-19,” ungkap Ajeng, Jumat(21/8/2020) malam.

Politisi Gerindra Surabaya ini, menilai, bahwa posisi para pekerja seni seakan dituduh sebagai pencipta kerumunan, hingga pertunjukkan seni dan budaya dihentikan sementara.

“Saya juga prihatin kepada pekerja seni, dengan adanya kondisi kemarin, semakin memposisikan pekerja seni sebagai pencipta kerumunan. Padahal saya yakin bukan seperti itu output yang diharapkan pekerja seni dan Pemkot,” tandas Alumnus S2 Unair ini.

Seharusnya, lanjut Ajeng, Pemkot Surabaya fokus pada penanganan Covid-19, dengan tidak terburu-buru membuat acara pembukaan Alun-alun Suroboyo hingga menimbulkan kerumunan massa. Apalagi sebelumnya Surabaya sudah pernah zona orange sebentar, lalu kembali zona merah lagi.

“Jangan terburu-buru membuat acara pembukaan alun-alun dengan jadwal yang secara logika pasti itu mengundang keramaian dan kerumunan. Pekerja seni, alun-alun dan edukasi sosialisasi Prokes (Protokol Kesehatan) seharusnya bisa dipadukan,” papar Ajeng.

Ia juga menilai, semangat membuat acara pembukaan Alun-alun Suroboyo, terkesan berlebihan dan berambisi untuk memberikan solusi cepat ke para pekerja seni. Tetapi, menurut Ajeng, hal itu tidak mengedukasi warga untuk menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19.

“Solusinya menurut saya adalah, buat simulasi dulu, jika akan mengakomodir pekerja seni dan mengkoordinasikan hal tersebut, dengan berbagai pihak sesuai Inpres (instruksi presiden) No. 6 tahun 2020,” pungkasnya.(bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
29o
Kurs