Rekapitulasi Suara Pilkada Surabaya 2020 Molor Satu Jam
Selasa, 15 Desember 2020 | 15:10 WIB
Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pilkada Surabaya 2020 baru bisa dimulai pukul 16.28 WIB. Sebab, sempat terjadi keberatan dari Saksi Paslon 2 Machfud Arifin-Mujiaman yang meminta menghadirkan dokumen C7 daftar hadir pemilih di TPS.
Pihak saksi dari Paslon 2 menilai, kalau daftar hadir pemilih di TPS itu penting dihadirkan untuk mencocokkan jumlah surat suara yang digunakan dengan jumlah pemilih. Karena praktik di lapangan, para pemilih yang dianjurkan membawa bulpoin ke TPS ternyata tidak digunakan karena absensi hanya dicentang oleh petugas KPPS begitu pemilih hadir.
Pihak saksi paslon 2 berpendapat, daftar hadir pemilih di TPS itu bisa dijadikan sebagai alat bantu rekapitulasi suara tingkat kota.
Namun, permintaan saksi Paslon 2 ini tidak bisa dipenuhi oleh pimpinan sidang. Soeprayitno Komisioner KPU Surabaya yang menjadi pimpinan sidang mengatakan, bahwa maksud dari menghadirkan alat bantu rekapitulasi di tingkat kota adalah Sirekap, bukan daftar hadir pemilih di TPS.
“Sehingga, rapat pleno rekapitulasi suara bisa dilanjutkan. Kalau saksi paslon 2 keberatan bisa dituliskan di form D keberatan saksi,” ujar Suprayitno.
Hingga pukul 16.45 WIB, proses rekapitulasi suara masih membahas rekapitulasi Kecamatan Tambaksari.
Sebelumnya, Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pilkada Surabaya 2020 dibuka pukul 14.00 WIB. Setelah beberapa menit, rapat diskorsing. Hal itu dikarenakan Bawaslu Kota Surabaya belum menerima salinan surat hasil assessment dari Satgas Covid-19 Surabaya.
Lalu, rapat pleno kembali digelar sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian terjadi perdebatan, hingga pukul 16.28 WIB baru bisa dimulai dengan pembahasan rekapitulasi Kecamatan Tambaksari. (bid/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
