Sembilan orang Kiai Nahdlatul Ulama (NU) mendoakan Eri Cahyadi calon wali kota terpilih menjadi Wali Kota Surabaya dalam kegiatan silaturahmi kiai NU di Kota Pahlawan bersama cawali nomor urut 1 itu, Sabtu (26/9/2020).
Adapun sembilan kiai NU itu antara lain KH Mas Mansur, KH Abdullah Habsyi, KH Kemas Abdurrahman, KH Abdullah Qosim, KH Widi Syafii, KH Muslih, KH Abdul Thowab, KH Abdullah, dan KH Muhaimin Ali.
Secara bergantian sambilan kiai NU itu bermunajat mendoakan Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu mendapat ridha Allah SWT untuk menjadi Wali Kota Surabaya meneruskan Tri Rismaharini wali kota sekarang.
Beberapa kali Eri tampak mengusap air mata. Sembari menengadahkan tangannya, Eri khusuk berdoa. Suasana malam itu khidmat, semua kiai yang hadir tampak khusuk mengamini doa-doa yang dipanjatkan para kiai.
KH Kemas Abdurrahman satu di antara Kiai yang mendoakan Eri bilang, doa yang dia panjatkan antara lain berharap agar Allah SWT memberi kemudahan, meridhai agar Eri Cahyadi menjadi wali kota Surabaya.
Selain itu, supaya ketika sudah menjadi wali kota selalu mendapat tuntunan dan hidayah dari Allah SWT.
“Saya berdoa, agar saat Mas Eri Cahyadi nanti saat menjadi wali kota, apa yang dikerjakannya selalu dapat bimbingan dari Allah SWT. Semua penataan, baik penataan pendidikan, perkotaan atau penataan-penataannya lainnya agar tak salah arah,” kata Kiai Kemas.
Dia bilang, kiai-kiai NU sudah lama ingin agar Eri menjadi cawali dan akhirnya memimpin Surabaya. Sebab, dia mengklaim, selama menjadi ASN Eri sangat perhatian kepada warga Surabaya dan warga NU.
Selain itu, kata Kemas, Eri juga sudah tahu bagaimana kinerja Tri Rismaharini Wali Kota saat ini dan tahu apa yang dikerjakan Risma sehingga Eri layak untuk meneruskan kebaikan Risma.
“Bu Risma itu 24 jam bekerja untuk Surabaya dan Mas Eri mengikutinya. Jadi Mas Eri tahu seluk-beluk untuk menangani Surabaya ke depan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
“Selain itu, Mas Eri juga orang NU. Ibunya keluarga besar Pondok Sidoresmo. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memilih Mas Eri Cahyadi,” kata Kiai Kemas.
Kawasan Sidoresmo atau “Ndresmo” adalah kawasan pesantren yang sangat legendaris di Surabaya. Di tempat inilah, sejak ribuan tahun lalu dilakukan dakwah Islam. Sampai sekarang, ada sekitar 20 pesantren di kawasan itu.
Eri Cahyadi bilang, sebelum memutuskan menerima perintah untuk maju cawali Surabaya dia juga sudah sowan ke para kiai. Dia meminta izin dan doa restu para kiai dan para ibu nyai.
“Saya sempat galau. Saya teruskan atau tidak. Maklum masa pensiun saya sebagai ASN masih 18 tahun lagi. Setelah dapat izin dan restu dari ibu saya dan para kiai, bismillahirrohmanirrohim saya mantap maju Pilkada Surabaya,” katanya.
Ketika pada akhirnya diberi amanah sebagai wali kota, Eri bilang, dia ingin terus membantu mengembangkan NU dengan seluruh potensi Nahdliyin di dalamnya, baik dari sektor keagamaan, pendidikan, ekonomi, juga sosial budaya.
“Mengembangkan potensi Nahdliyin, membesarkan NU, adalah salah satu cita-cita kami di Surabaya. Bagaimana Nahdliyin bisa terus menebar Islam yang ramah, dan kemudian mandiri secara ekonomi, ke depan menjadi hal yang siap kami kerjakan,” ujarnya.(den/lim)