Jumat, 29 Maret 2024

DPRD Surabaya: Vaksinasi Massal Seharusnya Tidak Berkerumun di Satu Tempat

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Teknis vaksinasi ribuan peserta ini dawali dengan verifikasi data nakes berdasarkan NIK KTP. Kemudian nakes membawa surat tugas dari institusi atau tempat nakes bekerja. Foto: Anton suarasurabaya.net

AH Tony Wakil Ketua DPRD Surabaya menilai vaksinasi yang berjalan di Surabaya secara keseluruhan bagus, baik dari sisi semangat pelaksanaan maupun upaya dari pihak yang berwenang untuk mendelegasikan vaksin kepada masyarakat.

Namun dia menilai, penyelenggara sedikit abai dengan pendekatan epidemiologi.

“Dari sisi spirit saya melihatnya bagus, gregetnya nampak kemudian upayanya nampak. Tapi karena saking gedene semangat itu, kemudian dilakukannya dengan abai sedikit terhadap  pendekatan epidemiologi,” terang Tony kepada Suara Surabaya, Rabu (18/8/2021).

“Ini kan konsepnya bahwa Covid sudah dinyatakan pandemi, pendekatannya harus menggunakan epidemiologi. Pendekatan epidemiologi itu dilakukan secara massal tetapi tidak kolosal, tidak berkerumun dalam satu tempat,” dia melanjutkan.

Dia mengkhawatirkan dalam vaksinasi yang dilakukan secara massal di berbagai tempat oleh Pemkot dan sejumlah pihak, bukan imun yang muncul namun justru klaster vaksin yang didapat.

Agar itu tidak terjadi, pihaknya mengaku sudah meminta Pemkot untuk konsisten menyebar vaksin di berbagai Puskesmas, bahkan RT RW.

Namun jawaban dari Pemkot yang diperolehnya adalah terkendala tenaga kesehatan (nakes) dan ketersediaan vaksin.

“Sudah saya sampaikan kepada satgas, kendalanya tenaga kesehatan dan ketersediaan vaksin,” Tony menjelaskan.

Dia berpendapat, alasan tersebut menjadi tidak tepat karena di tempat lainnya terselenggara vaksinasi massal yang mendatangkan ribuan orang.

“Tapi akhirnya beberapa alasan itu tidak kena ketika alasannya nakes, pemkot sempat kehabisan vaksin. Tetapi di lain tempat ada penyelenggaraan vaksinasi massal di satu tempat dengan ribuan peserta,” sesalnya.

Ini terjadi, karena tidal ada koordinasi yang baik antara Satgas Covid-19 dan sejumlah pihak yang menyelenggarakan vaksinasi.

Dia berharap agar ke depannya para pihak yang berwenang dalam pendistribusian vaksin dapat menyampingkan ego institusional.

“Ke depannya saya minta tidak perlu ada ego institusional dalam penanganan Covid-19, tetapi cukup koordinasi dan bersama-sama antara Satgas kota dengan berbagai pihak itu yang saya harapkan, agar pelaksanaan vaksin tuntas dan rapi,” pungkasnya.(dfn/iss)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs