Jumat, 26 April 2024

Punya Kesamaan Visi, PSI Potensial Gabung KIB

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan

Ari Nurcahyo Direktur Eksekutif PARA Syndicate menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) punya potensi besar bergabung dengan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Berdasarkan analisisnya, ketua umum partai yang tergabung dalam KIB berulang kali menyerukan untuk menghindari polarisasi, menolak politik identitas, dan melanjutkan program Joko Widodo.

PSI pun kerap menyatakan penolakan terhadap politik identitas dan juga mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Saya pikir dua hal itu soal menjaga persatuan, menolak politik identitas, dan bagaimana meneruskan capaian Pak Jokowi untuk periode berikutnya. Kesamaan platform itu potensial buat PSI untuk bergabung dengan KIB,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Menurutnya, PSI punya rekam jejak yang keras dalam menolak politik identitas. Sehingga, potensi pengabungan itu menjadi besar ketika melihat proyeksi Pemilu 2024 yang kemungkinannya juga masih memunculkan politik identitas.

“Dalam konteks itu sebenarnya apa yang menjadi harapan PSI terkait Pemilu 2024 sejalan dengan platform KIB yang beberapa kali ditegaskan soal bagaimana menjaga persatuan dan menolak segala bentuk politik identitas yang potensinya cukup kuat di 2024,” tambahnya.

Selain itu, PSI juga dinilai memiliki loyalitas pada Jokowi dan memiliki semangat untuk melanjutkan capaian Kabinet Indonesia Maju.

“Itu kan jadi compliment PSI juga bagaimana legasi Pak Jokowi, capaian Pak Jokowi itu terus bisa dilanjutkan oleh presiden berikutnya. Jadi, bukan hanya menjaga legasi tapi juga meneruskan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ari menyebut KIB cukup menarik sebagai sebuah koalisi. Dalam pandangannya, KIB berani membentuk koalisi sejak dini berbasis idealisme politik kebangsaan.

Di sisi lain, dia menilai pembentukan koalisi itu prematur sebab belum memunculkan nama capres-cawapres.

“Itu tentu ada kesamaan platform, ada kesamaan kepentingan yang mengikat mereka. Semoga mereka konsisten dengan idealisme politik kebangsaan ini,” tegasnya.

Maka dari itu, Ari mendorong KIB segera menerjemahkan idealisme politik kebangsaan yang mereka usung dengan membuat program nyata dan konkret.

“Masyarakat perlu menagih idealisme politik KIB untuk diturunkan menjadi program-program kerja bersama. Apalagi mereka sekarang posisinya masih di pemerintahan. Bikin narasi publik, edukasi politik ke warga untuk menguatkan arus tengah sehingga memitigasi polarisasi dari awal,” pungkasnya.

Merespons potensi koalisi, Kokok Dirgantoro Juru Bicara PSI bilang partainya selalu membuka peluang komunikasi dan berkoalisi dengan siapa saja.

“Tanda alamnya adalah bisa memilih hari untuk mendaftar ke KPU bersama parpol KIB. Kebetulan juga sama-sama dukung Pak Jokowi. Untuk berkoalisi, kami akan lihat sama-sama. Yang pasti kami selalu siap silaturahmi dan komunikasi. Seperti dibilang Pak Jokowi, Ojo kesusu. Demikian juga dengan membangun koalisi,” katanya.

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar mengatakan KIB adalah koalisi yang inklusif dan terbuka untuk siapa saja.

“Indonesia ini besar, oleh karena itu kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus bisa bekerja bersama, dan kita harus secara inklusif menata negara ini, dan tentu periode 2024 adalah krusial. Makanya kita butuh lebih banyak pemikiran agar kita menjadi selamat, menjadi negara yang maju nanti,” ucap Airlangga di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Seperti diketahui, KIB sampai sekarang belum menentukan nama yang akan diusung sebagai capres dan cawapres. Sedangkan Partai Golkar sudah siap menjadikan Airlangga sebagai calon presiden.(rid/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs