Senin, 14 Oktober 2024

Abdul Mukti Nyatakan Sikap Politik Muhammadiyah Netral Aktif

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Abdul Mukti Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah saat berada di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, pada Jumat (24/11/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Abdul Mukti Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan, sikap politik Muhammadiyah di masa Pemilihan Umum (Pemilu) cenderung netral aktif.

“Kami bersikap netral aktif. Netral dalam pengertian kita membangun komunikasi dengan semua pasangan calon presiden-wakil presiden, juga dengan semua partai politik yang memiliki calon-calon legislatif,” ucapnya di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11/2023).

Sedangkan untuk aktif, Abdul Mukti menjabarkan artinya mencoba untuk terus melakukan komunikasi politik dengan semua pihak.

“Termasuk dialog publik dengan calon presiden dan wakil presiden, juga memberikan ruang bagi warga persyarikatan dan masyarakat untuk menilai dan memberikan masukan, bagaimana agar program-program itu dapat tentu saja dipahami oleh masyarakat,” ucapnya.

Sekretaris PP Muhammadiyah itu mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari upaya pihaknya dalam melakukan literasi dan edukasi politik untuk warga persyarikatan dan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa Muhammadiyah memberikan sedikit kelonggaran kepada para pimpinan persyarikatan dan juga pimpinan amal usaha yang menjadi calon legislatif, atau menjadi tim sukses. Yakni, mereka tidak perlu mundur dari jabatannya, tapi cukup non-aktif selama proses kampanye berlangsung.

“Ini bagian dari bagaimana Muhammadiyah memberikan keluwesan dan kelonggaran untuk kader-kader Muhammadiyah yang memiliki kompetensi dan memiliki komitmen untuk berkhidmat dalam kehidupan kebangsaan di jalur politik, dapat lebih leluasa dalam melaksanakan berbagai upaya untuk mereka memperbaiki kehidupan bangsa dan negara,” ujarnya.

“Jadi, kami ada di semua pasangan capres cawapres ini, ada pimpinan dan ada kader Muhammadiyah yang masuk dalam tim inti, dan semuanya kita berikan keleluasaan,” imbuhnya.

Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa mereka yang masuk dalam ranah politik itu, bukan atas rekomendasi PP Muhammadiyah, tetapi melalui jalur dan komunikasi politik mereka masing-masing.

“Dan mereka juga sportif, begitu sudah milih tim, yang menjabat langsung mengajukan untuk non-aktif, karena ini bagian dari mekanisme organisasi yang memang telah diterapkan oleh Muhammadiyah sebagai bagian dari kita menjaga netralitas persyarikatan,” pungkasnya. (ris/bil/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
30o
Kurs