Kamis, 28 Maret 2024

Hari Lahir Pancasila, PDIP Surabaya Tuangkan Sila Untuk Kerja Nyata

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Baktiono Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Kamis (1/6/2023). Foto: DPC PDIP Surabaya

PDI Perjuangan Kota Surabaya menjadikan momen Hari Lahir Pancasila untuk dituangkan dalam kerja nyata pada masyarakat. Komitmen itu diungkap Baktiono Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya usai upacara yang diikuti kader, pengurus, calon legislatif (caleg), satgas, dan komunitas juang.

Baktiono mengingatkan, peringatan Hari Lahir Pancasila ditetapkan setiap 1 Juni pada masa pemerintahan Joko Widodo Presiden. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

“Tanggal 1 Juni 1945, dimana Bung Karno berpidato tanpa teks untuk pertama kali menguraikan tentang Pancasila, yang digali dari kearifan nilai-nilai masyarakat Indonesia,” kata Baktiono lewat keterangan resmi, Kamis (1/6/2023).

Ia menekankan, jiwa gotong royong persatuan antara kader dengan warga, juga memperkuat nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika di Kota Surabaya.

“Dengan gotong-royong, kita membumikan nilai-nilai Pancasila melalui kerja-kerja nyata di masyarakat. Hadir di tengah-tengah rakyat, dan berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat,” kata Baktiono lagi.

Senada dengan Baktiono, Adi Sutarwijono Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya yang mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Surabaya.

“Pancasila adalah dasar negara, falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa atau way of life. Kita bertekad untuk terus membumikan Pancasila dalam praktik hidup keseharian,” ujar Awi sapaan akrabnya.

Ia mengingat ulang, Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), 1 Juni 1945.

“Pancasila digali Bung Karno melalui permenungan yang mendalam. Bung Karno sebagai Bapak Bangsa mewariskan sesuatu yang sangat penting dan fundamental. Yaitu nilai-nilai luhur, pandangan hidup, Pancasila, yang harus kita rawat dari generasi ke generasi,” kata Awi.

Menurutnya Pancasila mampu menjadi fondasi berbagai krisis. Termasuk pandemi Covid-19. Warga mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong-royong dalam melewati beragam tantangan.

Hari Lahir Pancasila, sambungnya, harus menjadi momentum untuk memperkuat kebijakan publik dengan nilai-nilai kerakyatan khas Pancasila.

“Di Surabaya, telah lama diterapkan pendidikan dan kesehatan gratis untuk warga miskin. Ada distribusi makanan gratis tiap hari untuk warga kurang mampu. Lingkungan kita jaga agar terus berkelanjutan. Ekonomi rakyat kecil diberdayakan. Semuanya juga menjaga agar Surabaya terus menjadi kota multikultur yang ramah bagi semua,” paparnya. (lta/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
28o
Kurs