Selasa, 7 Mei 2024

Mahfud Ajak Warga Pesantren Gunakan Hak Pilihnya

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Mahfud MD calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 saat datang di Pondok Pesantren Ma'had Anida Al-Islamy, Kampung Mede, Bekasi Jaya, Kota Bekasi, Senin (4/12/2023) malam. Foto : istimewa

Alunan musik rebana mengalun menyambut kedatangan Mahfud MD calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 di Pondok Pesantren Ma’had Anida Al-Islamy, Kampung Mede, Bekasi Jaya, Kota Bekasi, Senin (4/12/2023) malam.

Lantunan solawat diiringi musik hadrah terdengar mengiringi kedatangan Mahfud MD dan rombongan. Hary Tanoesoedibjo (HT) Ketua Umum Partai Perindo terlihat turut mendampingi Mahfud.

Sejumlah kiai, pengasuh pondok, dan santri menyambut kedatangan rombongan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo itu. Sejumlah masyarakat sekitar pondok pesantren juga terlihat berduyun-duyun datang ke lokasi untuk melihat langsung sosok pasangan Ganjar Pranowo ini.

Saat rombongan datang, mereka memanggil-manggil nama Mahfud. “Pak Mahfud love you, Pak Mahfud menang,” teriak mereka. Ada juga yang berteriak, “Ganjar-Mahfud, Ganjar-Mahfud,”

Mendengar teriakan itu, Mahfud melambaikan tangan dan melempar senyum.

Usai berbincang dengan pengurus ponpes, Mahfud menyempatkan diri ziarah ke makam KH. Muhammad Muhajirin Amsar Addaary pendiri ponpes Anninda Al-Islamy.

Usai ziarah, Mahfud langsung menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi bersama kiai se-Kabupaten/Kota Bekasi di ponpes itu.

“Warga pesantren harus terlibat dalam mengurus negara termasuk dalam konteks menggunakan hak pilihnya dalam pemilu,” ujarnya.

Karenanya, dia mengajak seluruh warga pesantren yang memiliki hak konstitusional untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024 nanti. Umat Islam, kata dia, harus terlibat dalam mengawal politik.

“Jika tidak, maka negara akan gagal,” ujar Menko Polhukam ini.

Dalam berpolitik, katanya, umat Islam juga harus memelihara nilai-nilai luhur dari kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

“Politik tidak kotor jika dilakukan dengan benar. Yang kotor itu pemainnya,” tegasnya.

Dia bercerita, dulu Nabi Muhammad langsung mendirikan negara begitu datang ke Madinah.

“Madinah dulu Namanya Yatsrib. Saat nabi datang, Yatsrib belum teratur. Ada diskriminasi antar kelompok, suku. Lalu nabi mendirikan negara bernama Madinah, Al Madinah,” ujarnya.

Karena itu, Mahfud meminta agar warga pesantren untuk bisa memelihara negara bernama Indonesia ini.

“Indonesia yang sudah didirikan bapak pendiri bangsa ini harus benar-benar kita dengan baik,” jelasnya.(faz/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs