Senin, 29 April 2024

Menhan RI Tegaskan Pasukan Perdamaian RI Tetap di Lebanon

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Prabowo Subianto Menteri Pertahanan RI dalam Konferensi Pers acara 17th ASEAN Defence Minister's Meeting (ADMM) and The 10th ASEAN Defence Minister's Meeting Plus 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (16/11/2023). Foto : istimewa

Prabowo Subianto Menteri Pertahanan (Menhan) menyatakan bahwa belum ada rencana untuk menarik Pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon yang terus bertahan hingga kini selama serangan Israel ke Gaza masih berlangsung.

Hal itu disampaikan oleh Prabowo dalam Konferensi Pers acara 17th ASEAN Defence Minister’s Meeting (ADMM) and The 10th ASEAN Defence Minister’s Meeting Plus 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

“Sampai sekarang belum ada rencana menarik pasukan perdamaian kita yang ada di Lebanon,” kata Prabowo

Selain itu, Prabowo juga terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dewan Keamanan PBB dan negara-negara terkait untuk memantau perkembangan situasi yang terjadi di Gaza.

“Kita koordinasi terus sama PBB, Dewan Keamanan, dan negara yang berhubungan di situ,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo, sebagai ketua atau tuan rumah ADMM mewakili RI juga turut menyampaikan rasa prihatin atas situasi yang terjadi di Gaza hingga kini.

Ia menegaskan bahwa negara-negara ASEAN turut mendesak agar kekerasan yang terjadi di Gaza dapat segera dihentikan.

“Saya kira itu, juga pertemuan saya sebagai ketua sekaligus sebagai wakil dari Indonesia juga beberapa negara, antara lain Malaysia juga menyampaikan rasa prihatin kita atas kejadian di Gaza. Kita mendorong semua usaha untuk segera menghentikan kekerasan di situ,” kata Prabowo.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan RI juga mendorong penyelesaian konflik di Myanmar melalui cara-cara damai dan non-kekerasaan.

“Kita juga sudah terus menyatakan bahwa kita mendorong penyelesaian damai tentang pertikaian di Myanmar,” ungkap Prabowo.

“Kita semua mendorong pemerintah Myanmar untuk mencari penyelesaian (konflik) yang non-kekerasan terhadap rakyatnya sendiri. Kita juga sudah punya konsensus ASEAN tentang Myanmar, kita masih berharap pemerintah Myanmar bisa ikut melaksanakan,” sambungnya.

Meskipun ASEAN memiliki prinsip non-intervensi, kata Prabowo, organisasi di kawasan ini terus berupaya untuk tetap menggunakan pengaruhnya untuk membantu penyelesaian konflik Myanmar.

“Jadi apa pun yang terjadi di Myanmar adalah hak Myanmar dalam menentukan nasibnya sendiri. Pada prinsipnya ASEAN tidak ingin ikut campur di dalam masalah negara lain, tapi kita ingin gunakan pengaruhnya,” jelas Prabowo.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo turut mengungkap bahwa forum dialog seperti ADMM dan ADMM Plus memiliki nilai penting yang kemudian membuat sejumlah negara ingin bergabung di dalamnya.

“Mekanisme ADMM dan ADMM Plus dirasakan banyak negara sangat penting. Beberapa negara lain sudah mendaftar, minta ikut, dan ini sering dibahas. Negara yang telah minta untuk ikut serta sebagai mitra antara lain Inggris, Prancis, Uni Eropa,” jelasnya.

“Ini akan dibahas terus, karena semua keputusan di forum ini harus diambil secara konsensus. Beberapa negara masih minta penjelasan, tetapi kita, Indonesia, mendukung penambahan negara-negara itu karena melihat geopolitik dunia,” sambung Prabowo.

Ia menambahkan sejumlah kerja sama yang telah disepakati melalui forum pertemuan menteri pertahanan ini, di antaranya adalah kerja sama di sektor maritim, kontra-terorisme, bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, operasi pemeliharaan perdamaian, kedokteran militer dan keamanan siber.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
31o
Kurs