Kamis, 9 Mei 2024

Timnas AMIN Utamakan Pendidikan daripada Makan Gratis

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI

Indra Charismiadji Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) menegaskan, pasangan calon (paslon) yang diusungnya lebih memprioritaskan pendidikan gratis untuk generasi muda masa depan bangsa daripada makan siang gratis.

Menanggapi klaim bahwa terdapat 76 negara yang menerapkan kebijakan pemberian makan gratis kepada anak-anak, Indra mengakui hal itu memang benar adanya. Namun, negara tersebut telah menerapkan kebijakan pendidikan gratis terlebih dahulu.

“Tujuh puluh enam negara yang memberikan makan gratis, secara keseluruhan juga sudah menggratiskan biaya pendidikan terlebih dahulu,” kata Indra pada Senin (11/12/2023) dilansir Antara.

Dia menyebutkan, ada 155 negara yang memberikan layanan pendidikan gratis sepenuhnya dari kelas satu sekolah dasar (SD) sampai kelas sembilan sekolah menengah pertama (SMP).

Menurut Indra, sebelum menerapkan kebijakan makan siang gratis, pemerintah seharusnya memulai dengan menggratiskan biaya pendidikan untuk anak-anak. Lalu, lanjutnya, kedua kebijakan itu baru bisa dijalankan jika negara kuat secara ekonomi.

Oleh karena itu, Indra menegaskan bahwa yang dilakukan terlebih dahulu adalah menjamin pendidikan gratis untuk seluruh rakyat atau generasi masa depan bangsa, karena itu sudah dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945.

“AMIN memprioritaskan pada pemenuhan amanat konstitusi untuk memberikan layanan pendidikan yang 100 persen dibiayai negara alias gratis,” jelasnya.

Berdasarkan perhitungan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Indonesia hanya butuh Rp350 triliun per tahun untuk memberikan layanan pendidikan gratis dari kelas satu SD sampai kelas sembilan SMP.

“Jadi biarkan rakyat memilih, anggaran Rp450 triliun hanya dapat makan siang gratis tetapi sekolah masih bayar atau penggunaan anggaran Rp350 triliun untuk sekolah gratis,” tegasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini masih ada sekitar 20 persen anak Indonesia yang belum sekolah sampai tingkat SMP.

“Sebagian besar yang sudah sekolah juga tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah, karena bersekolah di sekolah swasta yang tidak mungkin gratis,” lanjut Indra. (ant/feb)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 9 Mei 2024
26o
Kurs