Rabu, 11 Desember 2024

PDIP Dorong Riset dan Aplikasi Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDIP saat membuka seminar sehari kesehatan kanker Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Binaan Kanker Nusantara (YBKN) di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024). Foto: istimewa

DPP PDI Perjuangan (PDIP) mendukung agar riset dan aplikasi tanaman obat-obatan herbal dalam mencegah dan mengatasi tumor dan kanker. Diharapkan dengan itu, seluruh rakyat Indonesia semakin maju dan sejahtera dengan tubuh, jiwa, dan pikiran yang sehat.

Komitmen PDIP itu disampaikan Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDIP saat membuka seminar sehari kesehatan kanker Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Binaan Kanker Nusantara (YBKN).

Acara dilaksanakan di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024). Hasto hadir bersama Ribka Tjiptaning Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan.

Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid, dengan hadirnya Megawati Soekarnoputri Ketua Umum, ratusan perwakilan pengurus DPC dan DPD PDIP dari seluruh Indonesia, serta beberapa anggota DPR RI. Di antaranya adalah Mayjen (Purn) TNI Tubagus Hasanuddin.

“Acara ini sejalan arahan ketua dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi atau BRIN, Ibu Megawati Soekarnoputri yang ingin Indonesia berdaulat dalam bidang kesehatan,” kata Hasto.

“Selalu diingatkan Ibu Mega, politik bukan sekadar urusan pemilu, namun urusan kehidupan, bagaimana kita mengatasi penyakit rakyat dengan mendorong hidup sehat,” tambah Hasto.

Dan Megawati juga secara konsisten meminta para peneliti di BRIN untuk mendata plasma nutfah Indonesia. Tujuannya, selain memperkuat data tentang sumber daya asli Indonesia, namun juga agar riset dan aplikasi khasiat darinya bisa dimanfaatkan.

“Termasuk dengan tanaman herbal yang bisa mencegah dan mengobati penyakit kanker,” imbuh Hasto.

Ketika acara dimulai, Indonesia Raya dinyanyikan tiga stanza. Dan hal itu menjadi pembahasan oleh Hasto di dalam sambutan. Menurutnya, komitmen Ketua Umum Megawati dan PDIP itu dilatari oleh berbagai amanat yang dimaknai dari lagu kebangsaan tersebut.

Misalnya, Hasto mengutip lirik di stanza kedua yang menyebut “Indonesia tanah muda dan kaya”. Menurut Hasto, suburnya tanah Indonesia itu memungkinkan rakyat Indonesia menanam pohon dengan efek khasiat herbal.

“Subur tanahnya dan jiwanya. Diharapkan yang subur tanahnya, jiwanya, rakyatnya, bukan keluarganya yang subur. Pesan lain, sadarlah hati dan budinya untuk Indonesia Raya. Yang lupa marwah kekuasaan biasanya tak sadar hati dan tak sadar budi. Maka penyuluhan ini sangat penting agar suburnya tanah Indonesia dimanfaatkan untuk menanam tanaman herbal yang berkhasiat mengatasi kanker,” katanya.

Dari lagu Indonesia Raya, lanjut Hasto, ada juga tugas untuk melindungi tumpah darah Indonesia, termasuk dari berbagai macam penyakit sehingga terwujud kesejahteraan umum.

“Memajukan kesejahteraan umum. Bagaimana caranya? Kesejahteraan umum bukan berarti pergi ke Amerika untuk membeli roti seharga Rp 400 ribu. Tapi kesejahteraan dengan pola hidup sehat, jiwa bersih. Itu kesejahteraan umum yang kita perjuangkan,” tukas Hasto.

Hasto mengatakan pihaknya mendoakan bagi para penderita kanker untuk terus berjuang dan membangun spirit untuk sembuh. Dia bercerita pengalamannya mengalami Covid. Baginya, spirit untuk tetap hidup dan sembuh akan sangat banyak membantu proses penyembuhan.

Ia melanjutkan, bahwa DPP PDIP akan segera memerintahkan kepada kadernya yang duduk sebagai kepala daerah maupun di legislatif, untuk aktif terlibat. Yakni dalam kampanye sosialisasi pemanfaatan tanaman herbal untuk mencegah dan mengobati kanker.

“Semoga rakyat Indonesia bisa mencegah dini kanker. Yang sedang menderita, kami beri spirit bahwa bisa disembuhkan dengan kombinasi obat, spirit juang, dan hidup bahagia, sehingga manusia Indonesia sempurna dapat dilakukan,” tandas Hasto.

Ribka Tjiptaning Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan mengatakan, kegiatan seminar ini dilakukan pas deklarasi Forum Kedaulatan Kesehatan. Forum tersebut sudah bergerak mengadvokasi rakyat yang kesulitan ke dokter, atau rakyat yang ke rumah sakit namun tak dilayani dengan baik.

“Ini perwujudan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Mega selalu bilang menolong orang, jangan melihat latar belakangnya, termasuk perbedaan politik. Siapapun, kalau perlu ditolong, segera ditolong,” kata Ribka.

Dikatakan Ribka, acara seminar ini berawal dari permintaan dari YKAB untuk PDIP terlibat mengampanyekan pengobatan kanker lewat tanaman herbal. PDIP menilai langkah ini penting mengingat berdasar data, 135 per 100 ribu penduduk Indonesia menderita kanker.

“Kita itu nomor 8 se-Asia Tenggara. Menghabiskan anggaran untuk kanker saja itu Rp 3,5 triliun hanya untuk mengatasi kanker. Padahal banyak penyakit harus diatasi. Maka kita mendorong kerja sama yayasan dengan PDIP, agar membantu sembuhnya pasien kanker,” katanya.

Di acara itu, dihadirkan pembicara termasuk Mondhi Ramdani Eka Putra dari YKAB, dan Nur Aini Hilir yang merupakan Penyintas Kanker.

Mondhi menjelaskan berbagai tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan warga untuk mencegah kanker dan tumor. “Misalnya daun sirsak yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah. Dan tanaman ini tumbuh di sekitar kita,” katanya.

Sebagai peserta, hadir perwakilan dari Relawan Kesehatan DKI Jakarta, Jaringan Advokasi Rakyat Indonesia, Srikandi Demokrasi Indonesia DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia Jakarta, Yayasan Kanker Anak Indonesia, Komunitas Sahabat Hermina, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, dan Mahasiswa Praja STIPAN.(faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Rabu, 11 Desember 2024
32o
Kurs