Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, mengisi masa kampanye dengan blusukan di kampung nelayan, dan menyapa pedagang ikan asap, serta ziarah ke Makam Sunan Bonang, Selasa (27/2/2018).
Ia bersama istrinya Fatma Saifullah Yusuf, memulai kegiatannya dengan menyapa para penjual ikan asap yang ada di sepanjang Jalan Panglima Sudirman Kota Tuban.
Dialnsir Antara, Gus Ipul lantas masuk ke gang-gang sempit untuk menyapa dan berdialog dengan warga. Usai masuk ke perkampungan nelayan, Gus Ipul masuk ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palang.
Di hadapan para nelayan, Gus Ipul mengatakan bahwa Pemerintah harus hadir dan memberikan kemudahan bagi nelayan.
Ketika Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan mengeluarkan kebijakan penundaan larangan alat tangkap ikan cantrang, maka Pemerintah juga harus mendorong untuk mempermudah nelayan beralih menggunakan alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan.
“Bu Menteri sudah menunda sampai nanti ada ketentuan lebih lanjut tetapi ke depan memang nelayan-nelayan yang selama ini menggunakan cantrang mulai didorong untuk melakukan transisi,” ujar Gus Ipul.
Saat ini, lanjut dia, Pemprov Jawa Timur sudah membagikan beberapa alat tangkap sebagai pengganti cantrang untuk nelayan yang selama ini menggunakan cantrang.
Meski begitu, masih perlu waktu untuk mensosialisasikan alat tangkap alternatif itu. Seperti di TPI Palang ini, 100 persen nelayannya menangkap dengan cantrang.
“Mereka menggantungkan penghasilannya kepada hasil tangkapannya. Kalau tiba-tiba ini dilarang mereka akan kehilangan pekerjaan dan mungkin dampaknya akan lebih serius,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini juga berharap para nelayan mampu meningkatkan kesejahteraannya. Caranya, dengan tidak hanya menjual mentah tangkapan, namun harus diolah.
Sementara untuk nelayan muda diharapkan mulai menggunakan teknologi dalam pekerjaannya. Semisal memproduksi inovasi hasil olahan berbahan baku ikan. Termasuk juga di dalam pemasarannya, bisa memanfaatkan adanya sosial media.
Terkait perizinan, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini mengaku akan membuat skema birokrasi yang mudah dan ramah kepada mereka. Nelayan tidak perlu lagi mengurus perizinan ke Pemprov di Surabaya.
“Ketika terpilih nanti, masalah perizinan akan kami siapkan mobil dengan teknologi khusus yang mendatangi sentra-sentra perikanan. Cukup mengurusnya di tempat,” katanya.
Program permudah perizinan ini setidaknya tercermin dalam program Desa Cemara (Desa Cerdas Maju dan Sejahtera). Di dalamnya, menjanjikan segala macam urusan birokrasi seperti perizinan, masyarakat tidak perlu datang ke kota lagi, cukup di desanya masing-masing.
Usai Shalat Ashar di Masjid kompleks makam Sunan Bonang, Gus Ipul melanjutkan ziarah ke makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota. Ia juga mengunjungi dan berdialog dengan warga langanan banjir di Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang. (ant/ang/ipg)