Ulama dan Santri tidak dapat dilepaskan dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Sudah banyak pengorbanan Ulama dan Santri dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia akan tetapi belum mendapatkan penghargaan yang setimpal dari bangsa ini.
Demikian disampaikan Adhi Tobing Permana Ketua DPP Laskar Aswaja, di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Untuk itu, lanjut Adhi, sudah menjadi kewajiban bangsa ini untuk membalas pengorbanan para ulama dan santri tersebut dengan memberikan penghargaan yang setimpal.
Menurut Adhi, janji Jokowi – JK yang akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional” adalah menunjukkan capres tersebut memahami sejarah bangsa ini.
Laskar Aswaja siap mendukung dan mengawalnya, ujarnya. Disamping itu, pihaknya mengecam kicauan Fahri Hamzah di twitter-nya yang mengatakan Capres Joko Widodo ‘sinting’ karena menyetujui dan menandatangani pernyataan persetujuan akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
“Pernyataan Fahri Hamzah tersebut seperti burung beo yang sedang berkicau, dan menunjukkan bahwa dia tidak paham sejarah. Karenanya, Kami menuntut untuk segera diralat pernyataan itu, karena telah melukai perasaan kami sebagai para penerus ulama, pungkasnya.”(faz/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
