Jumat, 29 Maret 2024

Sektor Pertanian Jadi Prioritas Penting dalam Visi Misi Prabowo-Sandi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Sandiaga Uno usai acara Rabu Biru bertajuk 'Membangun Indonesia atau Membangun di Indonesia'. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sandiaga Salahuddin Uno calon wakil presiden nomor urut 02 mengatakan, sektor pertanian menjadi prioritas penting dalam visi misi pasangan Prabowo-Sandi sebagai sektor penggerak penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan kesejahteraan petani, dan kestabilan harga bahan pangan.

“Pertanian ini sektor yang sangat-sangat luar biasa super pentingnya buat kita,” kata Sandi dalam Diskusi Kebijakan Pertanian Capres dan Cawapres 2019 yang dilaksanakan oleh Himpunan Alumni IPB di Kota Bogor, Jawa Barat, dilansir Antara, Minggu (9/12/2018).

Sandi menjadi cawapres pertama yang hadir dalam diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres 2019 tahap pertama yang digelar oleh HA IPB.

Dalam paparannya, Sandi menjelaskan apa saja yang menjadi fokus program pemerintahannya ke depan, sama ketika dirinya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, menjadikan isu pertanian hal penting yang menjadi perhatian utamanya.

Dalam diskusi ini, Sandi juga menghindari mengkritisi pembangunan pertanian yang sudah berjalan. Ia memilih mengungkapkan fakta apa saja terkait pertanian yang dijumpainya selama berkampanye di 800 daerah selama tiga bulan terakhir.

“Saya sampaikan ke pengamat yang sudah memantau kebijakan pertanian. Kami melihat lima tahun ke depan, kami tidak ingin memicu saling debat,” kata Sandi.

Banyak gagasan dan konsep pertanian yang dia paparkan, salah satunya agropreneur, yakni mendorong kaum milenial masuk ke sektor pertanian. “Kita bisa melakukan link and match, menghubungkan kepada industri kuliner, ekonomi kreatif dan sebagainya,” kata Sandi.

Menurut Sandi, langkah awal untuk mengatasi problematika sektor pertanian dimulai dari perbaikan data pertanian.

Data menjadi catatan pertama untuk dibenahi agar data yang tersaji disepakati dan dijadikan pijakan untuk pengambilan keputusan.

“Yang kita tawarkan bahwa kita harus benahi dulu datanya sehingga kita tahu bahwa data itu yang bisa digunakan untuk membuat kebijakan yang bisa memuliakan petani dan mengangkat bukan saja ekonominya, melainkan juga kearifan-kearifan lokal dari pada petani,” katanya.

Diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres 2019 ini dipandu oleh Walneg S Jas Sekretaris Jenderal HA IPB menghadirkan enam orang panelis yang akan menyampaikan pemikiran-pemikirannya terkait pertanian sebagai bahan masukan terhadap pasangan calon.

Keenam panelis tersebut adalah mantan Prof Herry Suhardiyanto Rektor IPB, Prof Bustanul Arifin, Prof Indrajaya, Dr Irfan Sauqi Baek, dan salah seorang alumni IPB yang menggeluti sektor pertanian Gun Soetopo, dan Dr Hemanu Triwidodo.

Walneg menyebutkan, keenam panelis merupakan para pakar dari berbagai bidang keilmuan terkait pertanian, di antara pakar teknologi pertanian, perikanan, kehutanan, dan ekonomi syariah.

Fathan Kamil Ketua DPP HA IPB menyebutkan, diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres ini menjadi penting dan strategis sebagai langkah proaktif untuk mengawal pembangunan pertanian berkelanjutan.

“Kami berharap pembangunan pertanian ini tidak terputus, tapi sambung-menyambung sesuai dengan visi bangsa ini ke depan,” kata Fathan.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
29o
Kurs