Jumat, 19 April 2024

Psychology Film Festival 2018 Kenalkan Isu Kesehatan Mental

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Salah satu adegan film yang diputar. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Mahasiswa Fakultas Psikologi Unair kembali menggelar Psychology Film Festival (PFF) ke-tujuh, untuk terus mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang isu-isu psikologi. Memilih medium film sebagai cara mengedukasi masyarakat, gelaran ini kini berfokus pada persoalan inklusivitas yang merupakan bagian dari penguatan kesehatan mental masyarakat.

Aulia Regasani Yaswi Direktur Festival PFF 2018 menyebut, sejak pertama kali diadakan di tahun 2011, PFF selalu fokus dan konsisten pada isu psikologi. Terkait tema per tahunnya, panitia memilih isu yang sedang hangat dan mendesak untuk dibahas.

“Tahun ini tema besarnya adalah “Penguatan Komunitas untuk Kesehatan Mental”. Untuk tema filmnya, kita pilih Aksi Dalam Inklusi. Inklusi ini, ketika seseorang mampu melakukan sebuah pendekatan positif yang dia lakukan untuk lingkungannya,” katanya ketika ditemui di lokasi acara pada Sabtu (3/11/2018).


Penonton mengikuti sesi diskusi dengan pembuat film. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Ditanya tentang kenapa memilih tema berkaitan dengan kesehatan mental, saat ini civitas psikologi di banyak tempat memang sedang gencar menyosialisasikan kesehatan mental pada masyarakat. Ia menyebut, banyak fenomena di sekitar kita yang bisa menjadi sebab dari terganggunya kesehatan mental seseorang.

“Ketika seseorang tidak berani mengungkapkan masalahnya sendiri, perilaku bullying, dan lain-lain, bisa menjadi sebab,” katanya.

PFF bahkan sejak tahun 2017 kemarin, sudah memiliki satu program film khusus yang berbicara tentang kesehatan mental. Program ini berisi film-film yang khusus menangkap persoalan kesehatan mental di masyarakat. Untuk tahun ini, program itu akan digawangi oleh Margaretha Dosen Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Fakultas Psikologi Unair. Aulia mengaku, ia ingin agar program ini ke depannya bisa menjadi program tahunan yang terus ada di PFF di tahun-tahun selanjutnya.

Sebagai informasi, pada PFF tahun ini ada 213 film yang mendaftar dari seluruh indonesia dan lolos 25 film yang akan berebut juara di kategori Umum dan Pelajar. Tak hanya menonton film, di festival ini pengunjung bisa mengikuti kelas pengembangan rumah produksi dan komunitas yang akan diisi oleh Jason Iskandar dari Antelope Studio dan Ridho Nugroho dari Studio Tumbuh. Acara ini diadakan dari hari Sabtu (3/11/2018) hingga Minggu (4/11/2018) di Auditorium bung tomo RRI, Surabaya.

Pada festival yang pada tahun kemarin mencapai 700 penonton selama dua hari ini, Aulia berharap kreatifitas anak muda makin berkembang mengingat peminat film yang makin banyak. Ia juga berharap festival ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat mengenai isu psikologi melalui media film. (bas/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs