Senin, 14 Oktober 2024

Disparta Surabaya: Fokus Wisata Kampung, Shopping Jadi Primadona

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Gadis cilik tersenyum di depan rumahnya di Kampung Lawang Seketeng. Pemkot Surabaya tampak serius menjadikan Kampung Lawang Seketeng sebagai kampung wisata sejarah. Foto: Anton suarasurabaya.net

Tidak seperti kota wisata lain yang dikenal karena keindahan alamnya, Surabaya jarang dilirik wisatawan yang mendamba sepoinya tiupan angin pantai maupun sejuknya udara pegunungan. Tapi di lain sisi Surabaya cukup beruntung karena diberkahi banyak peninggalan sejarah, mengingat identitasnya sebagai Kota Pahlawan.

Tentu tak ketinggalan, Surabaya juga dikenal sebagai surga belanja. Pusat perbelanjaan banyak berdiri, memberi alternatif belanja yang beragam.

Antiek Sugiharti Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Surabaya bilang, fokus pengembangan wisata Kota Surabaya saat ini adalah mengembangkan lebih banyak wisata sejarah, terutama kampung.

“Surabaya yang jadi wisata favorit adalah wisata shopping. Di luar itu Surabaya memiliki kekhasan tentang peninggalan yang dimiliki sebagai Kota Pahlawan, sehingga kami mengembangkan lebih banyak wisata sejarah,” kata Antiek saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (31/10/2020).

“Sekarang yang kita kembangkan adalah wisata kampung. Wisata kampung memiliki kekhasan yang memiliki nilai sejarah yang kalau itu dikembangkan bisa menjadi wisata,” imbuhnya.

Secara kuantitas, dijelaskan oleh Antiek, Surabaya punya jumlah yang cukup besar soal destinasi wisata alam. Mulai dari taman dan hutan kota, pantai dan mangrove. Menurutnya, wisata kuliner dan alam masih jadi favorit wisatawan saat berkunjung ke Surabaya.

“Yang paling banyak dikunjungi, masih kuliner, mereka (wisatawan) menikmati kuliner dan belanja. Kalau alam sebenarnya KBS (Kebun Binatang Surabaya). KBS ini favorit berdasarkan data yang kami miliki sejak sebelum pandemi sampai ada pandemi. Selain itu THP Kenjeran. Kalau dari data kami di hari libur, pengunjung membludak bisa sampai 20 ribu kunjungan sebelum pandemi,” ucapnya.

Situasi pandemi yang terjadi saat ini diakui oleh Antiek membuat beberapa destinasi belum bisa beroperasional secara rutin, terkait penerapan protokol kesehatan. Sehingga salah satu strategi agar api wisata dapat tetap menyala di tengah pandemi, yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata adalah membenahi prokes di beberapa titik.

“Di masa pandemi kami masih mencoba untuk mengupayakan protokol kesehatan supaya masyarakat merasa aman dan nyaman, dan petugas yang melayani juga merasa aman dan nyaman. Kedua, kami mencoba melakukan melakukan wisata secara virtual. Sudah kami lakukan dengan kunjungan di Museum Tugu Pahlawan,” bebernya.

Pihaknya berharap, dengan langkah-langkah yang dilakukan tersebut bisa membuat masyarakat baik dari Surabaya maupun luar Surabaya bisa tetap aman dan nyaman berwisata walau di tengah pandemi. (dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
28o
Kurs