Kamis, 2 Mei 2024

Menanti Akting Desy Ratnasari dan Indro Warkop dalam Film Adaptasi dari India

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Poster official film Keluarga Slamet. Foto: Istimewa

Desy Ratnasari dan Indro Warkop dipasangkan sebagai suami istri dalam film Keluarga Slamet, adaptasi dari film box office India berjudul Badhaai Ho.

Film drama komedi India yang tayang 2018 ini berkisah tentang seorang anak laki-laki yang harus menerima keadaan di mana ibunya, yang sudah berumur, ternyata sedang hamil.

Versi adaptasi Indonesia digarap oleh sutradara Rako Prijanto dengan pemeran lintas generasi, mulai dari Indro Warkop, Desy Ratnasari, Widyawati, Onadio Leonardo, Aurora Ribero dan Abun Sungkar.

Indro berperan sebagai Slamet, Desy menjadi istrinya yang memiliki dua anak, diperankan Onad (Adi) dan Abun. Sementara Widyawati menjadi ibu dari Slamet dan Aurora berperan sebagai kekasih karakter yang dimainkan Onad.

Produser Falcon Pictures, Frederica, menuturkan cerita yang menarik jadi alasan utama di balik keputusan mengadaptasi Badhaai Ho.

“Ini seperti hidden gem. Di India, orang tidak menyangka ini sukses tahun 2018 karena semua pemainnya baru, menarik ceritanya, drama komedi yang komplet,” kata Frederica di konferensi pers daring, Selasa (18/8/2020).

Rako menuturkan tantangan dalam menerjemahkan benturan budaya dan pola pikir antar generasi ke dalam budaya Indonesia yang dekat dengan penonton di Tanah Air, sebagaimana dilansir Antara.

Satu kesamaan yang bisa diambil dari budaya Timur adalah nilai kekeluargaan yang menjadi prioritas.

“Film ini mengangkat tentang itu, ini akan kena banget untuk orang Indonesia di mana pun, dengan budaya apapun, usia berapapun, karena ini mewakili banyak kalangan.”

Seperti namanya, Slamet berasal dari Jawa, tepatnya kota Solo, sementara karakter sang istri disesuaikan dengan latar belakang Desy Ratnasari yang berasal dari suku Sunda.

Interaksi pasangan dari latar belakang yang berbeda ini akan menarik, kata Rako, apalagi mereka tinggal bersama ibu mertua (Widyawati) yang digambarkan sebagai pebisnis kain batik.

Benturan sudut pandang kolot hingga modern dalam satu atap akan menjadi daya tarik cerita yang diselingi dengan komedi segar. (ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs