Jumat, 19 April 2024

Milenial Perlu Kenal Budaya Panji, Jangan Cuma K-Pop

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi

Budaya Panji sebagai satu di antara budaya Nusantara, khususnya Jawa, bisa jadi tak dikenali milenial di negeri sendiri. Padahal Budaya Panji telah melalanglang dunia. Milenial perlu mengenalinya sebagai kekayaan tak ternilai.

“Bukan salah mereka juga. Justru milenial saat ini lebi kenal K-Pop. Media sosial, internet memberikan berbagai kemudahan mengakses apa saja. Termasuk K-Pop. Padahal masyarakat di luar negeri sangat menghargai dan mengagumi Budaya Panji dengan berbagai penampilan dan produk seninya. Peneliti dari berbagai negara sudah mengenali Panji. Lalu apakah milenial kita tak mengenali?” ungkap Henry Nurcahyo, Selasa (19/1/2021).

Henry Nurcahyo pengamat seni budaya mengingatkan bahwa adalah tanggung jawab bersama segenap elemen bangsa untuk ikut serta memperkenalkan Budaya Panji pada generasi muda. Kepada milenial saat ini, sebagai upaya menjaga dan memelihara warisan nenek moyang yang tak ternilai harganya tersebut Budaya Panji perlu terus di hadirkan.

“Apapun bentuknya. Kemasannya memang harus disesuaikan. Di era digital ini, dan di tengah pandemi Covid-19 ini, maka webinar bisa menjadi satu diantara cara untuk terus mengenalkan Budaya Panji. Dan kami bersama sejumlah kawan, Komunitas BrangWetan, Asosiasi Tradisi Lisan Jatim terus menggerakkan asktivitas ini melalui webinar,” tegas Henry Nurcahyo.

Webinar dengan tajuk: Relevansi dan Aktualisasi Budaya Panji, akan digelar pada Kamis (21/1/2021), kali ini memilih topik: Kelana Panji di Eropa. Digelar Komunitas Seni Budaya BrangWetan bekerjasama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jawa Timur

Narasumber webinar, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro (penggerak Budaya Panji, pengusul Naskah Panji sebagai MOW di Unesco), Dr. Roger Tol mantan Direktur KILV Jakarta, Kepala Perpustakaan KITLV di Leiden, dan Tim Nominator Panji ke MOW Unesco, Dr Lydia Kieven Arkeolog Peneliti Panji, tinggal di Koln, Jerman, dan Agus Bima Prayitna seniman Wayang Jantur Panji, pernah pentas di Jerman dan Belanda.

Bertindak sebagai moderator webinar berskala internasional ini adalah Henri Nurcahyo, pemerhati seni budaya, juga Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan dan Sekretaris Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jawa Timur.

“Seri webinar ini dimaksudkan menyebarkan publikasi kepada masyarakat luas mengenai berbagai aspek Budaya Panji. Mulai dari sastra, pergelaran, ragam ceritera Panji, dan juga memperkenalkan para pengarang cerita Panji. Atau hal-hal lain yang semuanya tentang Budaya Panji,” pungkas Henry.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs