Jumat, 19 April 2024

Arkeolog Jerman Bedah Budaya Panji

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tari Topeng ini adalah bagian dari Budaya Panji. Foto: photobuckett.com

Budaya Panji adalah warisan budaya khas Jawa yang berbeda dari Mahabharata dan Ramayana yang berdasar pada tradisi India. Banyak figur yang bertopi dalam relief-relief candi menggambarkan Raden Panji.

Budaya khas Jawa ini sudah mulai hidup lagi sejak beberapa tahun terakhir ini. Dan sejumlah pegiat sejarah serta arkeologi dari Indonesia dan dari luar negeri kembali menghidupkan Budaya Panji tersebut.

Wisma Jerman di Surabaya kembali menghadirkan sebuah acara mengundang peneliti asal Jerman yang menekuni budaya Jawa. Termasuk di antaranya adalah Budaya Panji.

Lydia Kieven arkeolog dan pemerhati budaya Jawa yang telah menghasilkan buku: Menelusuri Figur Bertopi dalam Relief Candi Zaman Majapahit. Pandangan Baru terhadap Fungsi Religius Candi-Candi Periode Jawa Timur Abad ke-14 dan ke-15.

Pada seminar dan diskusi ini potensi-potensinya yang kuat untuk membangkitkan kesadaran tentang tradisi dan budaya yang kaya, khususnya Budaya Panji di Jawa akan dibahas lewat beberapa contoh: Pentas Topeng, seminar, workshop, program edukasi, pengejewantahan dalam berbagai bentuk seni, seminar dan penerbitan artikel dan tesis di Jerman.

Dalam presentasinya nanti, Lydia Kieven akan memuat tafsiran simbolisme cerita Panji dalam konteks sakral di berbagai candi di Jawa Timur. Nilai-nilai cerita Panji secara visual maupun secara sastra akan dikemukakan, tidak hanya mengenai masa lalu, namun juga potensinya pada masa kini.

Selanjutnya, Dewa Gde Satrya, akan mempresentasikan satu diantara contoh konkrit untuk transformasi dan aplikasi Budaya Panji dalam kurikulum Panji studies di Universitas Ciputra, Surabaya.

Dewa Gde Satrya telah menulis beberapa buku mengenai pengembangan bidang turisme di Surabaya dan Jawa Timur, serta terus mengkampanyekan green tourism.

Selain pengajar, Dewa Gde Satrya juga dikenal sebagai penulis dibanyak media terkait International Hospitality & Tourism Business, Fakultas Pariwisata di Universitas Ciputra, Surabaya.

“Diharapkan, tidak hanya ada presentasi dan tanya-jawab, namun diskusi yang interaktif. Mari, datang dan bawa pikiran terbuka. Seminar dan diskusi ini digelar pada Minggu (30/8/2015) mendatang di Wisma Jerman Hall Taman AIS Nasution 15. Tidak dipungut biaya,” ujar Merry Tri Ratmani moderator seminar pada suarasurabaya.net, Senin (24/8/2015).(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs