Tren “Bed Rotting” merupakan aktivitas di tempat tidur dalam waktu tertentu tapi bukan untuk tidur. Melainkan untuk beraktivitas pasif sebagai perawatan diri. Tren ini populer di kalangan Gen Z saat ini.
Menurut laman HaltH, para ahli sepakat bahwa penting untuk memanjakan diri dalam bentuk perawatan untuk mengelola stres dan meningkatkan energi.
Menurut mereka, perawatan diri penting untuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Termasuk dalam praktik “Bed Rotting”.
“Orang-orang ini mungkin menggunakan praktik ini untuk memberi diri mereka kesempatan untuk ‘mengisi ulang baterai mereka’,” kata Cortney DeAngelis psikolog di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center dilansir Antara, Sabtu (29/7/2023).
Dalam dosis kecil, “Bed Rotting” dapat menenangkan tubuh dan membantu meredakan stres serta kelelahan, terutama bagi orang yang bekerja berjam-jam yang menuntut fisik atau mental mereka.
Berbaring di tempat tidur dikenal sebagai cara untuk bersantai, sehingga dapat membuat seseorang untuk berbaring tanpa merasa bersalah.
Durasi dan Aktivitas “Bed Rotting”
Ryan Sultan asisten profesor psikiatri klinis di Columbia University Irving Medical Center/New York State Psychiatric Institut menyebut, jika “Bed Rotting” menjadi kebiasaan, hal ini dapat menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.
“Penting untuk memperhatikan hal tersebut dan tidak membiarkan “Bed Rotting” menjadi pola perilaku,” kata Sultan.
Cortney DeAngelis juga menyekapati hal tersebut. Katanya, jika menghabiskan terlalu lama di tempat tidur, akan membatasi waktu yang dapat dihabiskan untuk berhubungan dengan teman atau orang yang dicintai.
Selain itu, jika seseorang berhenti terlalu lama tanpa menyelesaikan tugas atau bersekolah atau bekerja, hal itu pada akhirnya bisa membuat orang tersebut merasa lebih stres.
“Saya akan mengingatkan bahwa lebih sedikit lebih baik dalam konsep “Bed Rotting” dan melakukan ini dalam jumlah sedang itu penting,” kata DeAngelis.
Selain lamanya sesi “Bed Rotting”, apa yang dilakukan di tempat tidur juga memengaruhi kesehatan seseorang. Praktik tersebut dapat menjadi masalah jika sebagian besar waktu “Bed Rotting” dihabiskan untuk tidur.
Melakukan “Bed Rotting” sebelum tidur dapat menimbulkan masalah tidur. Jika seseorang melakukan hal-hal lain, seperti bekerja atau menonton video, maka mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menenangkan pikiran dan tertidur.
Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk aktivitas “Bed Rotting” adalah dengan mencari tempat yang nyaman di luar kamar tidur untuk melakukannya. Setelah itu baru pergi ke tempat tidur saat waktu tidur.
Cara Melakukan “Bed Rotting” dengan Aman
Cobalah menghabiskan waktu istirahat dengan melakukan aktivitas yang terbukti menyenangkan. Seperti membaca, bermeditasi, membuat jurnal, atau yoga ringan.
Hal tersebut lebih baik dilakukan dibandingkan melakukan hal lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan kecemasan atau ketidakpuasan.
Selain itu, tetapkan batasan waktu “Bed Rotting” untuk mencegah durasi tidur yang terlalu lama.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa “Bed Rotting” dapat memberikan kelegaan sementara. Jangan sampai “Bed Rotting” malah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Yang tak kalah penting, “Bed Rotting” tidak boleh digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk mengatasi kelelahan, kelelahan, atau depresi. (ant/saf/faz)