Jumat, 3 Mei 2024
Hari Kesehatan Mental Sedunia

Psikolog Beri 5 Tips untuk Menjaga Kesehatan Mental

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi Gangguan Kesehatan Mental. Foto: Pexel

Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2023 menjadi momen pengingat setiap orang untuk tetap sehat secara jiwa maupun raga. Riza Wahyuni psikolog klinis dan forensik Surabaya menyebut, kesehatan mental adalah hal paling penting sebagai modal melakukan kegiatan.

“Jiwa seseorang yang dianggap sehat itu individu yang produktif dari kognitif, kepribadian, maupun perilaku, punya keseimbangan,” jelas Riza saat dihubungi suarasurabaya.net pada Selasa (10/10/2023).

Ketika kesehatan mental terganggu, maka akan berdampak pada semua aspek kehidupan seseorang.

Semakin parah tingkat gangguan kesehatan mental juga bisa berdampak munculnya perilaku jahat menyakiti orang lain, atau diri sendiri dengan bunuh diri.

“Mereka merasa bersalah, kesulitan mengendalikan emosi, tidak mau bersosialisasi, membatasi diri, kecurigaan tinggi, perilaku tidak sehat. Juga berubah dari sebelumnya ceria kemudian mengurung diri. Lalu sebelumnya terbuka kemudian menarik diri. Tidak ada empati sosial. Kemudian kejamnya menyakiti orang sekitar. Paling parah ada upaya bunuh diri,” jelasnya.

Ada beragam penyebab gangguan mental. Rata-rata faktor eksternal. Bisa juga faktor itu muncul karena perubahan sikap diri sendiri imbas penggunaan sosial media atau handphone berlebih.

“Terjadinya kekerasan, misalnya bullying pada anak sekolah. Tapi bullying bukan penyebab utama, ada kesalahan pengasuhan juga. Itu pada anak-anak 9-12 tahun. Kalau pada remaja dan dewasa di atas 20-30 tahun. Rata-rata karena pinjaman online, problem pasangan, kehamilan yang tidak diinginkan, konflik dengan orang tua dan sosial,” terangnya.

Cara pencegahan atau menjaga kesehatan mental diri sendiri, Riza menyebut ada lima tips.

Pertama, selalu berpikir positif tentang yang terjadi.

“Kedua, bersyukur,” imbuhnya.

Ketiga, mengarahkan kegiatan ke hal-hal positif. Keempat, mengenali diri sendiri dalam segala situasi dan apa yang harus dilakukan. Jika dengan langkah ini dirasa belum mampu mengatasi, maka Riza menyarankan untuk datang ke ahli psikologi.

“(Kelima) menjaga lingkungan kita untuk tidak terjadi kekerasan. Agar tidak menyebabkan luka batin pada siapapun (yang melihat),” tandasnya. (lta/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
30o
Kurs