Minggu, 5 Mei 2024

Direktur Kemenparekraf Memuji Film KKN di Desa Penari

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
M Amin Abdullah Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) (pertama kanan) dalam forum diskusi di Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto : Antara M Amin Abdullah Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) (pertama kanan) dalam forum diskusi di Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto : Antara

M Amin Abdullah Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)  memuji film KKN di Desa Penari, karena memiliki alur cerita dan pertunjukan yang berakar pada cerita mistis rakyat yang otentik.

“Film KKN di Desa Penari, mampu memasukkan nilai moral ke dalam film horor,” kata Amin seperti dilansir Antara pada Jumat (2/2/2024).

Amin mengemukakan bahwa para sineas yang terlibat dalam produksi film KKN di Desa Penari telah berhasil menampilkan sisi horor yang spesifik dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Selain disambut hangat di Indonesia, film KKN di Desa Penari mencatatkan rekor Box Office di Malaysia, Singapura, dan Brunei.

PwC Indonesia dan LPEM Universitas Indonesia dalam hasil studinya menyampaikan bahwa industri layar di Indonesia berpotensi berkembang pesat.

Namun demikian, faktor-faktor seperti keterbatasan tenaga kerja dan kesenjangan keterampilan, infrastruktur yang kurang memadai, tantangan regulasi, dan keterbatasan pendanaan untuk proyek independen dapat menghambat perkembangannya.

Menurut PwC Indonesia dan LPEM Universitas Indonesia, kebijakan-kebijakan strategis dapat dijalankan untuk mendukung perkembangan industri layar di Indonesia, antara lain penyederhanaan dan pembaruan regulasi untuk memperlancar urusan perizinan, penegakan hukum terkait Hak Atas Kekayaan Intelektual, dan penyediaan dukungan pariwisata.

Selain itu, disampaikan pula opsi kebijakan berkenaan dengan pembaharuan dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia lewat meningkatkan pendidikan film, investasi pada komunitas, tawaran insentif untuk menarik investor global dan lokal ke industri layar, hingga pengadaan lokakarya inkubasi film. (ant/ike/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
24o
Kurs