Jumat, 3 Mei 2024

Dokter Sebut Berpikir Positif Dapat Menyehatkan Fisik dan Mental

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Penanganan masalah kesehatan oleh dokter. Foto: Pixabay Ilustrasi - Penanganan masalah kesehatan oleh dokter. Foto: Pixabay

Dokter Alvinia Hayulani spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Persahabatan menyebut, berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu seseorang menyelesaikan permasalahan secara lebih fokus.

Dia mengatakan, banyak penelitian yang menunjukkan korelasi antara area otak yang mengontrol gerakan dan bagian yang terlibat dalam pemikiran, pencernaan, serta fungsi tubuh otomatis seperti detak jantung, tekanan darah. Hal tersebut, ujarnya, membuat hubungan nyata antara pikiran dan tubuh.

“Jadi bisa kita bilang bahwa tenangnya pikiran itu merupakan tenangnya tubuh,” kata Alvinia seperti dilansir Antara pada Selasa (20/2/2024).

Menurutnya, emosi yang berlebihan dapat memicu pikiran negatif. Sementara itu, pikiran negatif dapat meningkatkan stres, yang kemudian berimbas pada peningkatan hormon kortisol, dan pada akhirnya dapat menurunkan imun.

“Jadi bisa secara psikis maupun secara fisik. Kemudian juga kita buang-buang waktu dengan tidak fokus ke hal-hal yang tidak bermanfaat, akhirnya membuat kita susah melangkah, susah maju ke depan, karena selalu fokusnya pada hal-hal negatif saja,” jelasnya.

Alvinia menjelaskan, berpikir positif bukan berarti mengabaikan situasi yang kurang menyenangkan, melainkan menghadapi suatu permasalahan secara lebih positif dan produktif dengan memikirkan atau mengharapkan hal-hal baik akan terjadi.

lebih lanjut, Ia membeberkan, ketika seseorang terbiasa berpikiran positif, maka mereka mudah melihat dan menghadapi masalah secara lebih fokus.

Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk tetap berpikir positif meski situasi sedang buruk. Yang pertama adalah mengambil jeda dan memproses semua emosi yang muncul.

“Ketika saat itu rasanya memang kita sedih, yaudah proses rasa sedihnya. Ketika ingin menangis, ya menangis. Ketika lagi kesel, kita kesel. Ketika kita sedang marah, ya udah terima rasa marahnya,” bebernya.

Setelah semua emosi dikeluarkan, selanjutnya adalah dengan melepaskan segala hal yang di luar kontrol, dan berfokus pada hal-hal yang masih bisa dikendalikan, misalnya pikiran sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan afirmasi-afirmasi positif pada diri sendiri.

Selain itu, pemikiran positif dapat dibangun dengan bergabung dalam lingkungan pergaulan yang dipenuhi orang-orang berpikiran positif.

Adapun sejumlah kegiatan-kegiatan relaksasi yang dapat menumbuhkan pemikiran positif adalah dengan meditasi atau yoga. Dengan menarik nafas, maka pikiran akan menjadi rileks dan tenang, sehingga dapat berpikir jernih.

“Butuh proses. Dan berpikir positif itu nggak serta merta muncul gitu aja. Pikiran positif itu harus dilatih, jadi perlu pengulangan-pengulangan,” tandasnya. (ant/ike/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
30o
Kurs