Sabtu, 20 September 2025

Dokter Mata Ingatkan Pentingnya Periksa Rutin untuk Deteksi Dini AMD

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Lansia mengikuti layanan periksa mata untuk mengecek kesehatan di posyandu lansia. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) menggelar screening atau pemeriksaan katarak terhadap lanjut usia (lansia) guna untuk mengurangi angka kebutaan pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia Pusaka 78 RW 04, Jalan Mutiara, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). Foto: Antara.

Dokter mata di Kota New York, Amerika Serikat, mengingatkan pentingnya pemeriksaan mata secara teratur untuk deteksi dini demi mencegah degenerasi makula terkait usia (Age-Related Macular Degeneration/AMD) sebelum gejala muncul.

Melansir Antara, Dokter Hyon Kim, menyarankan pemeriksaan mata rutin meliputi pemeriksaan retina yang dapat mendeteksi AMD secara dini.

“Hal terpenting yang dapat dilakukan orang untuk mendeteksi AMD sejak dini adalah melakukan pemeriksaan mata secara teratur dan memastikan untuk menepati janji temu tindak lanjut,” katanya.

Akademi Oftalmologi Amerika merekomendasikan pemeriksaan mata rutin dimulai pada usia 40-54 tahun untuk orang dewasa yang tidak memiliki tanda atau faktor risiko penyakit mata setiap 2-4 tahun sekali.

Lalu, memasuki usia 55-64 tahun bisa memeriksakan kesehatan mata setiap 1-3 tahun sekali dan usia 65 ke atas setiap 1-2 tahun.

Orang dengan AMD mungkin kehilangan penglihatan sentral, tetapi mereka dapat melihat dari sisi mata mereka dan tidak buta sepenuhnya.

Gejala umum AMD seperti penglihatan kabur atau buram, kesulitan mengenali wajah-wajah yang familiar, garis lurus terlihat bergelombang, area gelap, kosong atau titik buta yang muncul di tengah penglihatan.

Terdapat dua jenis degenerasi makula yakni AMD kering yang merupakan jenis paling umum dapat memengaruhi satu atau kedua mata dan berkembang perlahan melalui tahap awal, tengah, dan akhir.

Sementara AMD basah terjadi dari 10 hingga 15 penderita AMD kering dengan tanda yang lebih parah di mana pembuluh darah abnormal tumbuh di bawah makula dan retina, yang mengakibatkan kebocoran cairan atau darah.

Kebocoran tersebut dapat menciptakan tonjolan di makula dan bintik hitam di tengah penglihatan.

“Pada tahap itu, tanpa pengobatan, hal ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan sentral secara total,” kata Kim.

Studi oleh National Eye Institute menemukan bahwa suplemen campuran vitamin C, vitamin E, lutein, seng, tembaga, dan zeaxanthin dapat memperlambat perkembangan AMD kering.

Untuk AMD basah, pengobatan utamanya adalah suntikan anti-VEGF (faktor pertumbuhan endotel vaskular), yang dapat membantu mengurangi kerusakan akibat pembuluh darah abnormal dan menjaga penglihatan tetap stabil.

Kim menambahkan, perubahan apapun yang terjadi pada mata harus segera dikonsultasikan pada dokter mata, dan jalani pemeriksaan lanjutan rutin jika direkomendasikan.(ant/ata/ris/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 20 September 2025
27o
Kurs