Selasa, 21 Oktober 2025

Psikolog Bagi Kiat Tumbuhkan Empati Anak Cegah Bullying Saat Dewasa

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi orang tua berbicara dengan anaknya. Foto: Pexels

Kasandra Putranto Psikolog Klinis Forensik yang merupakan anggota Ikatan Psikolog Indonesia (IPK) membagikan kiat kepada orang tua untuk menumbuhkan empati dalam kegiatan sehari-hari sehingga dapat mencegah perilaku nirempati seperti bullying.

Ia mengatakan salah satu kiat praktisnya agar orang tua dapat menjadi model empati dalam kegiatan sehari-hari sehingga ketika anak bermasyarakat tentunya anak dapat menerapkan hal serupa.

“Jika seseorang belajar sejak kecil bahwa kekerasan tidak dapat diterima dan mengandung konsekuensi yang tegas, tentu mereka akan lebih berhati-hati dengan setiap tindakan maupun ucapannya,” kata Kasandra, Senin (20/10/2025).

Melansir dari Antara, Kasandra mengatakan pada dasarnya empati tidak tumbuh secara otomastis dan justru harus dicontohkan terus menerus terutama oleh orang tua yang merupakan lingkungan sosial pertama anak.

ketika orang tua menjadi contoh bagi anaknya dalam bertutur kata dan bertindak maka hal tersebut tentnunya akan menjadi nilai yang dipegang oleh anak ketika ia terlibat di lingkungan sosial yang lebih luas selain keluarga.

“Anak belajar dari cara orang tua memperlakukan orang lain termasuk dengan asisten rumah tangga, pedagang, atau bahkan orang yang berbeda pendapat. Ketika orang tua sabar dan menunjukkan empatik, anak lebih mudah meniru pola itu,” tambahnya.

Selanjutnya, untuk menumbuhkan rasa empati pada anak sejak dini ialah dengan membiasaan anak untuk memahami perasaan orang lain.

Orang tua bisa bertanya hal-hal sederhana kepada anak untuk menghadapi berbagai skenario di lingkungan sosial.

Contohnya, orang tua mengajak anaknya untuk memahami perasaan seseorang yang diejek dengan pertanyaan terbuka dan bersifat reflektif seperti “menurutmu jika ada di posisinya bagaimana perasaannya?”.

Dengan adanya diskusi yang terjain antara orang tua dan anak dinilai dapat mengembangkan kemampuan perspektif emosional buah hati hingga akhirnya bisa menumbuhkan empati kepada anak dan tidak semena-mena terhadap lingkungan sosial.

Dalam dunia media sosial menurut Kasandra seing kalo membuat jarak emosional antar orang yang berinteraksi di dalamnya menjadi kabur, apabila konten-konten yang bersifat negatif menjadi hal yang dikonsumsi oleh anak dan akan sulit untuk menumbuhkan rasa empati.

idealnya orang tua mendampingi anak saat sang buah hati mengakses dunia dalam layar sehingga mereka dapat mempelajari hal yang bisa dilakukan di dunia nyata dan mana yang harus dihindari apabila tidak baik.

“Orang tua perlu mengajak anak-anak menganalisis isi media bersama, bukan hanya melarang,” kata Kasandra. (ant/fan/iss)

Berita Terkait

Latih Empati Anak-anak Lewat Animal Day


Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 21 Oktober 2025
29o
Kurs