Nasib Guru Honorer dan Tenaga Kependidikan K2, akan ditentukan setelah Presiden pulang dari Amerika.
Presiden telah meminta Pratikno Menteri Sekretaris Negara membentuk tim klarifasi dengan melibatkan kementrian terkait, Menpan, Mendagri dan Menteri Keuangan.
Mencermati hasil pertemuan Menteri Sekretaris Negara dengan perwakilan guru honorer K-2 Kamis 11 Februari 2016, ternyata ada yang tidak sikron setelah dikonfirmasi ke Menpan.
Data yang ada di Menpan, tidak diteruskan ke menkeu sehingga tidak masuk dalam APBN.
Menurut Mensesneg, karena nasib guru honorer ini cukup lama terkatung-katung, maka presiden minta dibentuk tim.
Sementara itu M Toyib Wakil Ketua PGRI Jawa Timur mengatakan ketidakpercayaan guru honorer kepada Menpan, sekarang ini terbukti.
“Data guru honorer K2 ternyata nyantol di Menpan, tidak diteruskan ke menkeu maupun presiden untuk dijadikan dasar membuat keputusan,” kata M Toyib, Senin (15/2/2016).
Untuk mendukung kerja tim klarifikasi yang dibentuk mensesneg, forum komunikasi honorer K2 Indonesia akan membentuk tim kecil agar tidak ada guru honorer yang tercecer saat ada mengangkatan PNS nanti.
“Kami juga akan menyiapkan tim, lalu untuk guru honorer dan tenaga kependidikan yang nasibnya masih belum jelas, jumlahnya sekitar 450.000 orang,” kata Toyip melalui sambungan telepon. (jos/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
