
PKB tidak minat bergabung dengan koalisi partai-partai Islam. Bagi PKB, saat ini sudah tidak relevan lagi mendikotomikan antara partai-partai berbasis nasionalis maupun berbasis Islam.
Demikian ditegaskan Marwan Ja’far ketua DPP PKB saat dihubungi suarasurabaya.net, di Jakarta, Jumat (18/4/2014).
Seperti diketahui, saat ini mulai bergulir rencana bergabungnya partai-partai Islam seperti PAN,PKS dan PPP untuk mengusung capres dan cawapres sendiri,
Beberapa tokoh-tokoh Islam dan kyai serta Ormas-ormas Islam dua hari terakhir juga intensif melakukan pertemuan untuk mematangkan koalisi partai-partai Islam.
Amien Rais satu diantara penggagasnya, punya ide untuk memberi nama koalisi partai-partai Islam ini dengan nama poros Indonesia Raya.
Marwan Ja’far yang juga ketua fraksi PKB DPR ini menjelaskan, dalam politik Indonesia kontemporer dikotomi itu sudah tidak ada. Yang penting adalah menjunjung tinggi spirit dan substansi Islam itu sendiri.
Kata Marwan, Islam tidak perlu diformalisasikan, karena Islam yang formalistik akan cenderung primordial.
Marwan menegaskan, dalam peta koalisi, tidak masalah ada yang mengusung partai-partai Islam, tapi untuk pilpres saat ini PKB cenderung ke partai nasionalis.
“Sebagai sahabat, sebagai kawan, kita sih oke aja ya, gak ada masalah, semua sahabat kita. Tetapi dalam konteks politik, PKB lebih cenderung ke partai Nasionalis. Jadi tidak minat gabung dengan itu (koalisi partai Islam)” tegas Marwan.
Untuk Cawapres yang diusung, menurut Marwan, PKB masih mengajukan Jusuf Kalla, Mahfud MD, Rhoma Irama dan tidak menutup kemungkinan Muhaimin Iskandar ketua umum PKB sendiri.
Dari sederetan nama itu, PKB menyerahkan pada partai koalisi untuk memilihnya sendiri. Tetapi, sejauh in Marwan belum bisa menyebut partai nasionalis mana yang prosentasenya besar berkoalisi dengan PKB, karena semua masih proses.(faz/rst)