Pendukung Jokowi-JK diingatkan jangan terpancing provokasi orang lain yang sengaja ingin menjatuhkan pasangan capres yang diusung PDI perjuangan.
Tjahjo Kumolo Ketua Tim Pemenangan Jokowi – JK dalam siaran persnya, Rabu (25/6/2014) menyesalkan terjadinya benturan antara massa PPP pendukung Prabowo-Hatta dengan massa PDI Perjuangan pedukung Jokowi di Ngampilan, Ngabean, Yogyakarta, Selasa, 24 Juni, kemarin.
Perisitiwa ini diharapkan tidak merembet ke daerah lain agar pemilu presiden, 9 Juli 2014 berlangsung dengan damai, tanpa kekerasan.
Kata Tjahyo Kumolo, pemilu merupakan pesta demokrasi yang memberi hak individu untuk menentukan pilihannya. Bagi PDI Perjuangan dan koalisinya sudah menentukan pilihan mendukung pasangan Jokowi – JK.
Idrus Marham Tim Pemengan Pasangan Prabowo-Hatta melalui pesan singkatnya, mengapresiasi seruan Tjahyo Kumolo. Seharusnya memang begitu, jangan sampai kita bertengkar karena beda pilihan.
Kata Idrus, kubu Jokowi jangan marah kalau ada yang membanggakan Prabowo. Demikian pula dengan kubu Prabowo tidak boleh sewot ketika ada pendukung Jokowi mengunggulkan kandidatnya. “Yang dilarang saling menjelekkan dan memfitnah,” kata Idrus.
Jenderal Polisi Sutarman Kapolri mengatakan, gesekan antara massa PPP pendukung Prabwwo dengan massa PDI Perjuangan pendukung Jokowi di Ngampilan, Ngabean Yogyakarta sudah diselesaikan dengan baik.
Gesekan itu akibat saling ejek di kalangan anak muda waktu sama-sama berkampanye. Kedua kubu telah berdamai dan berjanji tidak akan mengulangi.
Djoko Suyanto Menko Polhukam menilai kejadian di Yogyakarta merupakan riak kecil menjelang Pilpres. Namun secara keseluruhan situasi keamanan di Tanah Air menjelang Pilpres cukup kondusif.(jos/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
