Suara mengambang atau swing voters diperkirakan masih akan menjadi penentu dalam bursa pemilihan presiden kali ini. Siapa yang mampu mendapat simpati swing voeters dialah yang akan memengkan pertarungan kali ini.
“Pemilih galau atau swing voters ini rata-rata adalah rasional dan pemuda. Jika ini berhasil diyakinkan maka siappun calonnya akan menang dengan mudah,” kata Bambang Prasetyo, pakar ilmu komunikasi politik, Selasa (30/6/2014).
Sementara itu, Bambang juga mengatakan saat ini terjadi sebuah fenomena terus meningkatnya elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut dia, fenomena ini lebih disebabkan strategi masif yang diusung pasangan itu.
“Saya melihat sangat sistematis, mulai dari penguasaan media, tim sukses, hingga tim yang turun ke lapangan semua bergerak,” kata dia.
Bahkan, berdasarkan survei terakhir yang digelar Indo Barometer pada 16-22 Juni menunjukkan jika selisih suara Prabowo-Hatta dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 3,4 persen. Dari hasil survei tersebut pasangan Prabowo-Hatta mengalami kenaikan sebanyak 6,1 persen. Sedangkan Jokowi-JK malah mengalami penurunan 3,9 persen dibanding survei pada 28 Mei-4 Juni 2014
Pergerakan tim kampanye yang lebih masif menjadikan kenaikan elektabilitas ini mengalami tren positif sehingga memang agak sulit untuk dikenalikan.
“Potensi money politics mungkin bisa mengendalikan kenaikan ini, tapi saya kira masyarakat sudah cukup cerdas sehingga tak gampang untuk dibeli,” kata dia. (fik/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
