Rabu, 17 September 2025

Ekonomi Negara Maju Sedang Epilepsi

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Faisal Basri pakar ekonomi dalam Economic Outlook 2016, Rabu (11/11/2015). Foto: Totok suarasurabaya.net

Faisal Basri pakar ekonomi mengatakan, kondisi ekonomi negara maju saat ini mengalami epilepsi. Bahkan, bunga Bank sentral sudah diturunkan hingga 0,05 pun masih belum bisa tumbuh.

“Bahkan, nasabah yang menyimpan uang justru terkena potongan, karena bunga simpanan minus,” ujar Faisal dalam paparannya di Economic Outlook 2016, di Suara Surabaya Center Jalan Bukit Darmo Golf Surabaya.

Faisal mengatakan, pada Desember menjelang Natal ekonomi negara maju baru naik. Tapi, awal tahun depan ekonomi makro kembali gonjang-ganjing, imbas jatuhnya perekonomian sebelumnya.

“Tapi kita punya rejeki, harga minyak dunia turun. Ini bisa berpengaruh ke BBM,” katanya.

Maka dari itu, menurut Faisal, pemerintah Indonesia keliru jika kemudian mengakuisisi Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), di saat kondisi ekspor minyak tidak menguntungkan.

“Rupiah memang jelek karena minyak merosot. Tapi, kita bisa beruntung untuk energi BBM,” katanya.

Dalam kesempatan ini Faisal sempat mengkritik pernyataan Rizal Ramli yang mengatkaan ekonomi Indonesia turun. “Ekonomi Indonesia tidak turun, buktinya perusahaan tidak memotong gaji karyawan. Perputaran penjualan dalam negeri dan ekspor juga tetap bagus,” katanya.

Bahkan, kata Faisal, beragam konflik di negeri tetangga banyak menguntungkan sektor ekspor Indonesia yang tumbuh hingga 163,828 persen.

“Di Thailand misalnya, efek positif gaduh di tetangga ini bisa mendongkrak industri otomotif di Indonesia semakin tinggi. Banyak mobil yang akhirnya dibuat di Indonesia seperti Fortuner,” katanya. (bid/dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Rabu, 17 September 2025
26o
Kurs