Sabtu, 6 Desember 2025

ITS Kembangkan Sistem Monitoring Keselamatan Kapal

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan hasil riset inovasi sistem peringatan dini dan monitoring keselamatan kapal serta instalasi laut yang dinamakan automatic identification system (AISITS).

Sistem ini diyakini mampu mengurangi resiko kecelakaan kapal dan operasional fasilitas laut, seperti bangunan lepas pantai, jalur pipa bawah laut, kabel bawah laut hingga kerusakan terumbu karang akibat lalu lintas kapal.

Prof. Dr. Ir. Ketut Buda Artana ST., M.Sc wakil Rektor IV ITS, mengatakan, alat AISITS merupakan salah satu produk unggulan ITS dari Laboratorium Keandalan dan Keselamatan di Departemen Teknik Sistem Perkapalan.

“Produk ini berawal dari kerja sama mengenai operasi keselamatan laut antara ITS dan International Maritime Education and Research Center-Kobe University, Jepang, serta beberapa perguruan tinggi dunia lainnya,” ujarnya.

Saat ini, AISITS Receiver dipasang di Gedung National Ship Design and Engineering Center (NASDEC) atau Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional di ITS.

Ketut mengatakan bahwa sistem kerja alat ini berupa peringatan dini (early warning system) yang akan memberikan informasi kemungkinan terjadinya bahaya pada pipa gas bawah laut dan anjungan lepas pantai (offshore platform) akibat operasional kapal. Alert system pada produk ini berbasis web dan mobile.

“Tidak hanya itu, inspeksi kapal secara realtime dapat membantu dalam menentukan tingkat prioritas inspeksi terhadap kapal yang akan memasuki pelabuhan (inspection score). Sementara vessel tracking system dapat menampilkan tracking dari kapal berupa garis-garis yang menggambarkan pergerakan dari kapal dalam rentang waktu kapal saat berada di jangkauan peralatan AISITS,” ujarnya.

Menurut Ketut, output dari sistem ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, seperti kontraktor minyak dan gas sebagai pihak yang mengoperasikan fasilitas migas, syahbandar dalam memberikan prioritas terhadap kapal-kapal yang akan dilakukan inspeksi.

“Bahkan, Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) dan semua pihak terkait industri perkapalan bisa memanfaatkan alat ini untuk mendukung investigasi apabila telah terjadi kecelakaan dan pihak lain yang berkaitan,” ujarnya. (fik/den/rst)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 6 Desember 2025
28o
Kurs