Jumat, 26 Desember 2025

Komite Penanganan Covid-19 Rumuskan Lima Tema Kebijakan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Foto : Dok, suarasurabaya.net

Komite Penanganan Covid-19 merumuskan lima tema kebijakan penanganan wabah penyakit akibat Virus Corona jenis baru di Indonesia, terkait sektor kesehatan dan sektor ekonomi.

Airlangga Hartarto Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengungkapkan, lima tema kebijakan tersebut adalah Indonesia Aman, Indonesia Sehat, Indonesia Berdaya, Indonesia Tumbuh, dan Indonesia Bekerja.

Indonesia Aman dan Indonesia Sehat akan berfokus pada penanganan kesehatan.

“Indonesia Aman bertujuan mengamankan masyarakat dari paparan Covid-19. Indonesia Sehat nantinya melakukan reform terhadap layanan kesehatan berbasis gotong royong,” ujar Airlangga usai rapat kabinet di Jakarta, Senin (27/7/2020).

Dalam program Indonesia Aman, lanjut Menteri Kordinator bidang Perekonomian, perluasan pelacakan berbasis tes PCR dan karantina akan lebih masif.

Pelacakan masif diprioritaskan di delapan daerah merah yang menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak.

Delapan daerah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

“Pemerintah menargetkan status penularan di delapan daerah itu bisa segera turun, dari merah, oranye menjadi kuning dan hijau,” ucap Airlangga.

Program Indonesia Aman juga akan mengamankan jalannya pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2020, serta penyaluran obat dan vaksin kalau sudah tersedia dalam satu tahun ke depan.

Di dalam Program Indonesia Sehat akan ada pengembangan kapasitas produk kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Indonesia Sehat juga fokus untuk mempercepat kemandirian pelayanan kesehatan, rumah sakit, alat kesehatan dan obat di dalam negeri,” ungkap Airlangga.

Kemudian, Indonesia Berdaya akan mendorong penyaluran bansos dan juga program padat karya, Kartu Prakerja, subsidi gaji dan penyaluran kredit modal kerja dan penjaminan pemerintah dengan prioritas UMKM.

“Program Indonesia berdaya mencakup penyaluran 12 juta bantuan ke UMKM senilai Rp2,4 juta agar tepat sasaran.

Lalu, lanjut Airlangga, pemberian subsidi listrik selain untuk masyarakat berpenghasilan rendah sudah diperpanjang sampai bulan Desember 2020.

Selain itu, ada relaksasi abodemen atau pun biaya listrik untuk pelaku industri dan pariwisata yang meminta keringanan pembayaran minimum listrik.

Sementara itu, Program Indonesia Tumbuh antara lain mencakup peningkatan ekspor, perluasan perpajakan mau pun cukai, mendorong ekonomi level mikro dan sektor lain.

“Pemerintah juga menyiapkan program yang disebut Beli Produk Indonesia. Nantinya, Kementerian PUPR akan membeli karet dari perkebunan rakyat untuk campuran aspal, lalu Kemenperin akan membeli bahan baku industri kecil dan menengah, dan berbagai kementerian lain sedang mempersiapkan program-program lainnya,” paparnya.

Selanjutnya, Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional akan menyiapkan program multiyears terutama terkait perencanaan program-program yang memang harus dilakukan tidak dalam satu tahun, dan pelaksanaan program tahun 2020 akan didorong sampai tahun 2021.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 26 Desember 2025
26o
Kurs