
Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur tengah merancang beasiswa dengan kuota 10 persen di masing-masing sekolah swasta saat penerimaan siswa baru di tahun 2025 ini.
Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim menjelaskan, kebijakan itu diharapkan menjadi alternatif bagi murid yang tidak terima di SMAN dan SMKN di Jatim. Kebijakan tersebut akan ditindaklanjuti dengan MoU pada 2 Mei nanti.
“Kami harapkan bisa menerima siswa yang tidak diterima di SPMB Akan ada MoU tanggal 2 Mei nanti, insya Allah kami berkomitmen memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat. Sehingga, tidak ada yang sampai putus sekolah,” ucapnya waktu acara sosialisasi SPMB di Kota Batu, Rabu (16/4/2025).
Berdasarkan statistik SPMB Jatim 2025, jumlah lulusan SMP Sederajat sebanyak 682.252 siswa. Sedangkan daya tampung SPMB Jatim untuk SMAN sebanyak 126.180 siswa dan SMKN sebanyak 135.216 siswa.
Artinya, daya tampung SMAN dan SMKN sebanyak 261.396 atau 38,31 persen. Jumlah lulusan SMP sederajat yang tidak dapat tertampung di SMAN dan SMKN sebanyak 420.856 murid atau 61,69 persen.
Diperkirakan ada sekitar 29.430 murid yang akan dibantu Dindik Jatim untuk mendapat beasiswa di sekolah swasta.
“Di Jatim terdapat 1.083 SMA Swasta dan 1.860 SMK Swasta. Jika masing-masing sekolah menyediakan 10 beasiswa untuk murid baru, maka akan tersedia 29.430 murid yang terbantu,” ungkapnya.(wld/rid)