Minggu, 11 Mei 2025

Membangun Awareness Anak Muda agar Lebih Peduli dengan Kanker Payudara

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Pasien melakukan skrining USG untuk mendeteksi adanya sel kanker payudara di Ciputra Hospital Surabaya. Foto: Akira suarasurabaya.net

Kasus kanker payudara di Kota Surabaya, menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengalami peningkatan sebanyak 1,2 persen pada tahun 2022-2023 menjadi 1.677 kasus.

Nanik Sukristina Kepala Dinkes Kota Surabaya menerangkan, pasien kanker payudara saat ini tidak hanya menumpuk di usia 40 tahun ke atas.

“Untuk jumlahnya, kami belum pastikan. Tapi memang ada temuan pasien kanker payudara di bawah 40 tahun,” terangnya, Sabtu (10/5/2025).

Dihubungi secara terpisah, Asih Suprapti Pink Squad Lovepink Surabaya mengatakan, di komunitas tempatnya bernaung, dia pernah menemukan satu kasus kanker payudara yang dialami oleh anak berusia 17 tahun.

Adanya kasus itu, membuat Asih tergerak untuk melakukan edukasi kanker payudara untuk perempuan yang berusia di bawah 40 tahun.

“Kami biasa sasar ke SMA-SMA di Surabaya untuk melakukan edukasi kanker payudara. Kadang juga kami ajak mereka (siswa SMA) untuk kampanye di tempat terbuka seperti, Taman Bungkul,” ungkapnya.

Asih menilai, adanya temuan kasus kanker payudara pada usia remaja dikarenakan beragam faktor, salah satunya perubahan gaya hidup. Baik yang dilakukan oleh individu itu sendiri maupun lingkungan.

Di antaranya, kebiasaan merokok atau pun paparan asap rokok, kurangnya olahraga, hingga asupan makanan yang tidak sehat.

“Kemudian usia pertama kali menstruasi, obesitas, juga usia menopause,” tambahnya.

Untuk itu, Asih mendukung gerakan periksa payudara sendiri (SADARI) juga periksa payudara secara klinis (SADANIS), yang melibatkan tenaga kesehatan seperti, mamografi atau USG.

Sementara itu gerakan SADANIS juga direspon secara serius oleh Ciputra Hospital Surabaya dengan menghadirkan fasilitas kesehatan yang mendukung pencegahan penyebaran kanker payudara.

“Kami menghadirkan fasilitas kesehatan terbaru berupa USG payudara untuk deteksi kanker menggunakan teknologi ultrasound yakni, Automated Breast Ultrasound (ABUS),” jelas Dr Siska Sindhuatmadja Direktur Ciputra Hospital Surabaya.

Siska menerangkan, ABUS lebih unggul dari alat skrining mamografi, yang hanya bisa digunakan oleh perempuan untuk usia 40 tahun ke atas. Terlebih saat kasus kanker payudara juga bisa menyerang perempuan pada usia lebih muda.

ABUS yang menggunakan teknologi ultrasound, lanjut Siska, tidak menghasilkan radiasi. Sehingga lebih aman digunakan, tidak hanya untuk perempuan lebih muda, tapi juga ibu hamil dan menyusui.

“Tingkat akurasi alat ini juga lebih tinggi, hampir menyentuh angka 90 persen dan bisa memberikan gambaran USG lebih detail tentang jaringan kanker di dalam payudara,” tambahnya.

Ada pun untuk menekan peningkatan kasus kanker payudara di Kota Surabaya, Nanik berharap masyarakat lebih rutin melakukan SADARI dan SADANIS.

“Masyarakat bisa melakukan SADANIS di seluruh fasilitas kesehatan seperti, Puskesmas,” tandasnya. (kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Minggu, 11 Mei 2025
26o
Kurs