Kamis, 15 Mei 2025

Komisi I DPR Menilai Tidak Perlu Aturan Baru Pemusnahan Amunisi, Cukup Taat Prosedur

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Utut Adianto Ketua Komisi I DPR RI memberikan keterangan kepada wartawan di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Foto: Antara

Utut Adianto Ketua Komisi I DPR RI mengatakan, tidak perlu ada aturan baru untuk pemusnahan amunisi. Tapi, yang penting mematuhi prosedur supaya tidak ada korban dari pihak militer maupun warga sipil.

Hal tersebut disampaikan Utut saat dikonfirmasi wartawan soal apakah akan ada aturan baru yang dibuat sebagai buntut insiden dalam pemusnahan amunisi milik TNI di Garut, Jawa Barat, yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia, sembilan di antaranya warga sipil.

“Kalau begini bukan soal aturan, ini soal dedicated to excellence, sikap dalam bekerja. Jangan ceroboh, aturan harus ditaati, ada komandan yang jaga, terus enggak boleh sembarang orang. Ini yang harus ditegaskan,” kata Utut di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Utut melanjutkan, pihak TNI sudah mempunyai aturan yang ketat dalam pelaksanaan kegiatan dan operasi militer. Fokus saat ini adalah soal bagaimana membangun kultur kepatuhan pada aturan yang ada.

“Apakah mereka enggak punya aturan? Ya, pasti punya, tetapi ini lebih pada sikap dan kultur. Ini panjang lo, enggak bisa segera,” tuturnya, dikutip Antara.

Wakil rakyat yang berada di komisi yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen ini melanjutkan, ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, itu bukan yang kali pertama. Namun, kejadian itu harus menjadi tragedi yang terakhir kalinya.

“Biar Kepala Staf TNI Angkatan Darat dan Pangdam Siliwangi menjelaskan hal ini. Kami berharap mudah-mudahan ini yang terakhir kali terjadi,” kata Utut.

Sebelumnya, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi.

Pemusnahan itu dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

“Pada awal kegiatan secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” kata Brigjen TNI Wahyu.

Personel lantas buat dua lubang sumur untuk dimasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.

Setelah lubang tersebut dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, lalu lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD dengan detonator.

“Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman,” kata Brigjen TNI Wahyu.

Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur.

Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang, lanjut Brigjen TNI Wahyu, untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.

“Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang,” kata Kadispenad.

Ledakan tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Dari 13 orang itu, empat orang merupakan anggota TNI dan lainnya warga sipil.

Berikut daftar nama korban ledakan:

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda
  3. Agus bin Kasmin
  4. Ipan bin Obur
  5. Iyus Ibing bin Inon
  6. Anwar bin Inon
  7. Iyus Rizal bin Saepuloh
  8. Toto
  9. Dadang
  10. Rustiawan
  11. Endang
  12. Kopda Eri Dwi Priambodo
  13. Pratu Aprio Setiawan.(ant/dra/ham/rid)
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Kamis, 15 Mei 2025
26o
Kurs