Selasa, 1 Juli 2025

Massa Demo Ojol di Surabaya Mulai Bergerak dari Frontage Ahmad Yani

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Driver ojek online melakukan konvoi saat berunjuk rasa di Surabaya, Selasa (20/5/2025). Foto: Niva Trisya Kaka Mg suarasurabaya.net

Peserta aksi demonstrasi yang digelar para driver ojek online (Ojol) di Surabaya mulai berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, Selasa (21/5/2025).

Massa aksi yang tergabung dalam Frontal Jatim (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Jawa Timur) itu mulai bergerak dari kawasan Frontage Ahmad Yani, tepatnya dari sekitar Bundaran Waru.

Pantauan suarasurabaya.net, ratusan driver ojol dari roda dua dan empat tampak berkumpul lebih dulu di Bundaran Waru sebelum memulai konvoi.

Para peserta aksi sempat berhenti di depan Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim), sebelum lanjut ke depan Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim.

Para driver ojek online saat melangsungkan aksi demonstrasi di depan Kantor Diskominfo Jawa Timur, Selasa (20/5/2025). Foto: Nova Trisya Kaka Mg suarasurabaya.net

Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar Bundaran Waru sempat tersendat karena massa memadati jalur utama. Namun, petugas kepolisian mengalihkan kendaraan roda dua melalui jalur Frontage Ahmad Yani untuk menghindari kemacetan.

Pantauan terakhir, massa terus bergerak menuju titik-titik aksi berikutnya dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Tito Ahmad, koordinator masa aksi, sebelumnya menyampaikan bahwa demo hari ini diikuti sekitar 6.000 pengemudi ojol dari berbagai daerah Jatim. Ada tiga mobil komando yang dikerahkan untuk mendatangi sejumlah titik, termasuk Kantor Diskominfo Jatim, Mapolda Jatim, Gedung Negara Grahadi, dan Kantor DPRD Jatim.

“Ini bagian dari aksi serentak yang dilakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia hari ini,” ujar Tito.

Selain kantor pemerintahan, massa juga berencana mendatangi sejumlah kantor aplikator di Surabaya, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan potongan dan tarif yang dinilai merugikan mitra driver.

Adapun lima tuntutan dalam aksi kali ini yakni:

1. Mutlak turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen
2. Naikkan tarif pengantaran penumpang
3. Segera terbitkan regulasi pengantaran makanan dan barang
4. Tentukan tarif bersih yang diterima mitra
5. Mendesak pemerintah untuk segera terbitkan UU Transportasi Online Indonesia. (wld/bil/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 1 Juli 2025
28o
Kurs